Kerinci, AP – Beberapa bulan terakhir, kabupaten Kerinci, masih dilanda mudim hujan, menanggapi hal itu dinas kesehatan kabupaten Kerinci, menghimbau kepada warga, untuk waspada terhadap Demam Berdarah Dengue DBD.
Himbauan ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hamsal Rabit, kemarin. Menurut dia, pihaknya telah menyurati seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Kerinci, agar memberikan himbauan kepada warga agar waspada penyakit DBD.
“Seluruh puskesmas sudah kita surati terkait himbauan,” ungkap Hamsal Rabit.
Meskipun pada 2018 ini, belum adanya kasus DBD di Kabupaten Kerinci. Namun mengingat musim hujan yang berkepanjangan, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap waspada. Paslanya, banyak genangan air bersih yang merupakan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti, vektor pembawa virus dengue.
Selain itu, pengakuan Hamsal, kasus DBD di Kabupaten Kerinci setiap tahun terus terjadi. Karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai penyakit DBD tersebut. “Nyamuk dapat membawa virus dongue, setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya,” beber Hamsal.
Kemudian sambung Hamsal, nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari genus flavivirus famili flaviviridae.
Ditambahkannya, gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun (kekebalan) yang sudah terbentuk di dalam tubuh, setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk kedua kalinya.
“Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk,” ungkapnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci menyarankan warga untuk melakukan pemberantas sarang nyamuk (PSN) dengan pola 3 M plus, Menutup tong bekas, Menguras bak mandi, Mengubur kaleng maupun ban bekas, dan memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk.
“Cara paling efektif memutus siklus nyamuk aedes aegypti itu, adalah dengan gerakan 3M plus. Kalau fogging atau pengasapan hanya bertahan selama dua hari, dan hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya.
Sedangkan melalui gerakan 3M plus, efektif memutus siklus perkembangbiakan jentik nyamuk yang mematikan itu. Pihaknya tidak selalu memenuhi permintaan masyarakat untuk melakukan fogging, kecuali di wilayah bersangkutan ada kasus warga yang positif menderita demam berdarah, tandasnya. (hen)