Muarasabak,AP – Hingga saat ini, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) memiliki tujuh tempat pengrajin batik khas Tanjabtim. Diantaranya, terletak di Kecamatan Muara sabak timur, Geragai dan Dendang.
Hero suratman selaku Kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Perindag) Tanjabtim melului Kabid Perdagangan Muhammad Awaludin ketika dikonfirmasi media ini mengatakan, kalau saat ini batik Tanjabtim ini sudah ada yang meminati dari luar daerah. Namun, untuk peredaran batik Tanjabtim baru sebatas dalam Provinsi jambi saja. Karena pengrajin Batik yang ada dibumi sepucuk nipah serumpun nibung belum sampai ketahap ahli atau masih tahap formula.
“Memang banyak kawan kawan dari kementerian yang suka, kenapa masih belum sampai ke daerah pulau jawa?. Karena kwalitas pengrajin kita perlu ditingkatkan lagi,” kata Awaludin.
Sebelum hasil produksi batik Tanjabtim ini menembus keluar Provinsi jambi, ucapnya, terlebih dahulu pihak Dinas Perindag akan meminta kepada pengrajin agar kwalitas dari batik itu ditingkatkan lagi. “Jadi, kita perlu lebih meningkatkan lagi kwalitas dari pada hasil batik. Supaya bisa bersaing keluar Provinsi jambi,” ucapnya.
“Untuk Skala produksi ditingkat pengrajin batik, pengrajin masih kewalahan terhadap orderan. Order cukup banyak, tapi kemampuan produksi masih terbatas,” urainya.
Ia memaparkan, Kalau harga normal batik khas Tanjabtim ini dihargai Rp.150 ribu perpotong dengan ukuran 1,5 X 2 meter. Sedangkan untuk motif yang sudah HAKI adalah motif Jeruju, Kepiting bakau, Serumpun nibung, Mandi safar, Burung camar, Sepucuk nipah, Bakau dan Perahu layar kuning. “Dan hasil analisa saya terhadap pengrajin Batik saat ini, Omsetnya mencapai 10 sampai 12 juta perbulan untuk lima pengrajin dari tujuh pengrajin yang ada,” paparnya.(fni)