Jambi, AP – Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi Syafrudin mengatakan saat ini baru 11 persen sampah di kota itu yang dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Umumnya sampah anorganik yang dimanfaatkan dan dikelola menjadi berbagai macam olahan, seperti pupuk kompos dan lainnya,” kata Syafrudin dalam peringatan Hari Sampah Nasional yang digelar di kawasan Tugu Keris, Kota Jambi, Minggu (11/03).
Sampah-sampah yang berhasil dikelola dengan baik itu dilakukan oleh bank sampah dan sejumlah komunitas peduli sampah di wilayah Kota Jambi.
Produksi sampah yang dihasilkan masyarakat itu saat ini, tercatat mencapai sebanyak 1.574 kubik per hari.
Pemkot Jambi menargetkan hingga tahun 2025, seluruh sampah yang dihasilkan di wilayah perkotaan itu bisa dikelola hingga mencapai 35 persen.
Pada hari peduli sampah yang dilaksanakan itu, juga menampilkan aksi sejumlah komunitas dan pelajar yang melakukan bersih-bersih sampah di kawasan Tugu Keris yang merupakan salah satu pusat keramaian di kota itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi Ardi mengatakan, saat ini jumlah sampah yang masuk ke TPA Talang gulo sudah mulai berkurang. Berkurangnya jumlah sampah yang diangkut ke TPA tersebut kata dia, dialihkan ke pengelolaan sampah pada program pembangkit listrik dari sampah atau “waste to energy” (WTE) di Pasar Talang Banjar.
“Saat ini sampah organik tersebut dikelola untuk memproduksi gas serta energi listrik. Sedangkan sampah anorganik dikelola oleh masyarakat menjadi produk yang bernilai ekonomis,” kata dia.
Di samping program pembangkit WTE di Pasar Talang Banjar, TPA juga memproduksi sampah menjadi gas dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan itu.
“Sudah ada sekitar 10 KK yang sudah memanfaatkan gas yang diproduksi dari sampah di TPA itu, dan sejauh ini tidak ada masalah,” kata Ardi. ant