Sungaipenuh, AP – Persoalan penolakan warga Desa Sungai Liuk terkait penarikan kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) hingga saat ini masih menemui jalan buntu.
Permasalahan kompensasi yang dibagikan pihak PLN secara tidak merata membuat warga geram dan menolak penarika kabel SUTT.
Salah seorang Warga Fauzi membenarkan dirinya dan delapan warga yang rumahnya dilalui Kabel SUTT menolak penarikan Kabel SUTT lantaran belum adanya kejelasan dana kompensasi yang diberikan pihak PLN.
“Pembagian kompensasi tidak sama rata, ada yang menerima Rp 90 permeter, Rp 124 permeter namun jumlahnya berbeda,” ungkapnya.
Dikatakannya, permasalahan ini berbuntut panjang bahkan dia dan delapan warga sudah membuat pernyataan menolak penarikan kabel SUTT sebelum permasalahan kompensasi diselesaikan dengan baik. Pihaknya juga meminta perhitungan ulang luas lahan dan permukiman warga yang dilalui kabel SUTT dan terkena dampaknya.
Pihaknya juga sudah melaporkan permasalahan tersebut kepada pihak PLN, namun berdasarkan pihak PLN Ranting Sungai penuh bahwa saat ini masih dikoordinasikan dengan pihak PLN pusat.
“Katanya akan dikoordinasikan, kami masih menunggu informasinya,” sebutnya.
Sementara itu, Camat Pesisir Bukit, Azzudin membenarkan adanya informasi tersebut, pihaknya juga sudah melaksanakan pertemuan dengan Kades dan warga yang menolak penarikan kabel SUTt tersebut. Menurut warga kini mssih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak PLN.
“Sayangnya sampai saat ini belum ada klarisifikasi dari pihak PLN kepada kami, padahal dua hari ini saya menunggu dikantor untuk penyelesaian masalah ini dengan PLN,” ungkap dia. (hen)