Kerinci, AP – Meskipun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kerinci, masih tersisa Tiga bulan lagi. Namun saat ini, pesta Demokrasi di Kabupaten yang berjuluk sekepal tanah surga ini sudah mulai memanas. Bagaimana tidak, hal tersebut terbukti dengan telah terjadinya pengerusakan dan pembakaran posko terhadap salah satu pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Kerinci.
Informasi yang berhasil dihimpun, pada Kamis (15/3) malam, warga Desa Koto Payang, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, dihebohkan dengan penyerangan terhadap posko tim pemenangan paslon Adirozal – Ami Taher yang dilakukan oleh beberapa oknum yang tak bertanggung jawab.
Badrul, warga Desa Koto Payang yang merupakan saksi dan pemilik rumah tempat didirikannya posko Adi – Ami mengatakan, bahwa sekira pukul jam 21.00 dirinya duduk dengan beberapa orang sambil berbincang. Lalu dengan tiba-tiba datang oknum tak bertanggung jawab dengan jumlah lebih kurang 30 orang. “Pada waktu itu, mereka langsung mengatakan, kami kurang senang posko Adi Rozal Ami Taher berada di sini,” ujar Badrul saat menirukan ucapan pelaku.
Menurut keterangan saksi, setelah sempat dilerai oleh masyarakat, puluhan yang menyerang posko ADAM tersebut tetap membabi buta dengan merobohkan posko ADAM di Desa Koto Payang tersebut. Tidak sampai disitu masa juga membakar posko yang sudah roboh tersebut, beruntung api berhasil dipadamkan.
“Setelah sempat diminta untuk musyawarah baik-baik oleh tim ADAM masa tidak menggubris, mereka langsung menghancurkan posko dan kemudian membakarnya, beruntung tetangga yang rumahnya berada diposko segera memadamkan api, tidak sampai disitu, beberapa orang yang duduk diposkopun diancam dibunuh oleh mereka,” ungkapnya.
Saat kejadian pengrusakan berlangsung, Badrul langsung lari dan menelpon ajudan Ami Taher, Bripda Agung untuk melaporkan hal tersebut. Tak lama berselang, Jatra anggota Panwas Kabupaten yang di dampingi anggota Panwascam Depati Tujuh, Kabag Ops, Pasi Intel Kodim Kerinci, Kasi Intel Polres Kerinci beserta beberapa orang anggota Intel Polres Kerinci sampai di TKP untuk meredam situasi.
Berdasarkan pantauan dilapangan pada Sabtu (17/03) kemarin, pasca pengerusakan dan pembakaran, posko Adi-Ami sudah dipolice line (digaris polisi) oleh Polres Kerinci.
Terlihat, sisa tumpukan kayu hasil dari pengrusakan terhadap posko ADAM masih terletak dilokasi. Dan juga terlihat, posko Adam yang dilakukan pengrusakan oleh orang yang tidak dikenal tersebut, cukup dekat dengan posko Paslon lainnya, yakni hanya berjarak satu rumah atau sekitar 15 meter dari posko paslon lain yang menurut informasi lebih dahulu didirikan posko lainnya.
Hingga hari ini, informasi yang diterima, kasus tersebut sudah diproses oleh aparat kepolisian. Tim Adam, juga telah dipanggil Polres untuk dimintai keterangan.
“Seharusnya posko jangan berdekatan, karna rawan akan terjadinya konflik. Ini sebagai pengalaman, untuk kinerja Panwas,” ujar warga Koto Payang.
Menanggapi hal tersebut, Calon Bupati, Adirozal, dimintai tanggapannya menyayangkan adanya insiden tersebut. Namun, cabup Adirozal tetap meminta timnya tenang tidak mudah terpengaruh.
Hanya saja, Adirozal meminta agar aparat penegak hukum cepat memproses. “Kalau pelakunya jelas, perbuatannya jelas sudah bisa dilakukan penindakan. Kita minta Panwas dan kepolisian lebih tegas melakukan penindakan,” ujarnya.
Bila memang terbukti pelakunya dari Paslon lain, Cabup Adirozal meminta cepat dilakukan proses hukum. Demikian juga bila tim Adam yang berbuat diluar aturan ditempat lainnya, tetap juga diproses. “Jadi tidak tebang pilih, kalau ada yang terbukti ya ditangkap. Seperti di Siulak Deras juga kita minta ditindak,” tegasnya.
Terpisah Ketua tim pemenangan paslon ADAM, Yuldi Herman, dikonfirmasi mengatakan bahwa Panwaslu Kabupaten Kerinci harus bertindak cepat dalam melakukan proses pelaporan pengerusakan dan pembakaran posko ADAM. “Panwas harus cepat memproses,” tegasnya.
Dirinya juga meminta kepada Paswaslu Kabupaten Kerinci untuk tidak tebang pilih dalam menindak pelanggaran yang terjadi dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kerinci. Dirinya juga menegaskan, Panwaslu juga diminta benar – benar melakukan pengawasan dan bekerja professional dalam menindak pelanggaran pemilukada Kabupaten Kerinci, sesuai dengan aturan perundang–undangan.
“Waktu laporan banyaknya ASN yang hadir pada acara silaturrahmi paslon ADAM, Panwas cepat memproses hingga berujung pemberian sanksi. Sementara laporan aksi pelemparan mobil calon Bupati Kerinci, Adirozal di Kelurahan Siulak Deras, hingga saat ini belum ada kejelasan dan tindak lanjut,” ungkapnya.
“Ditambah lagi dengan laporan ini, kita sangat meminta kepada Panwaslu untuk cepat memproses,” tambahnya.
Ketua Panwascam Depati Tujuh, Reki Animan, dikonfirmasi wartawan mengatakan bahwa kasus ini telah mereka limpahkan ke Panwaslu langsung. “Sudah kita serahkan ke atasan,” ujarnya.
Pasalnya sambung Reki, kasus ini sudah seharusnya ditangani Panwaslu langsung, dikarenakan disana sudah ada sentra Gakumdu, sehingga bisa dilakukan penindakan langsung.
Sementara itu, hingga sejauh ini Ketua Panwaslu Kabupaten Kerinci, Fatrizal, dan komisioner Panwaslu devisi penindakan, Jatra Permana, belum berhasil dimintai keterangan. Pasalnya, ketika dihubungi beberapa kali via telfon, tak kunjung diangkatnya. Begitu juga dihubungi via SMS dan WA, tak kunjung ada balasan.
Terpisah, Kapolres Kerinci, AKBP Dwi Mulyanto, melalui Kabag Ops, AKP M Alpian menyebutkan bahwa kondisi di lokasi kejadian sudah kondusif. Dia berharap semua pihak bisa menahan diri.
Jangan terpancing isu-isu yang sengaja di besar-besarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Kondisi saat ini sudah kondusif. Kami harap semua pihak bisa menahan diri. Tidak usah terpancing isu yang sengaja di besar-besarkan okeh oknum yang tidak bertanggung jawab,” sebut Kabag Ops Polres Kerinci.
Kasus ini, masih dalam proses pengkajian pihak Polres Kerinci bersama Panwaslu Kabupaten Kerinci, untuk mempelajari sesuai dengan aturan yang berlaku. “Masih kita proses,” singkatnya. (hen)