Bangko, AP – Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) yang berada di Merangin, kian terancam dari perambahan. Terparah perambahan terjadi di wilayah Lembah Masurai dan Jangkat.
Data TNKS kurang lebih 10 ribu hentar yang berada Kecamatan Lembah Masurai dan Jangkat telah dirambah, dan perambahan dilakukan warga pendatang.
Untuk mengantisipasi meluasnya perambahan, pihak TNKS dalam waktu dekat bersama TNI, Polri dan pemerintah daerah akan melakukan penertiban.
Sedangkan hutan TNKS yang sudah di rambah, dan bagi warga yang mempunyai kartu tanda penduduk setempat, bisa mengolah lokasi yang sudah digarap dan tidak bisa menambah lahan lagi.
“Kami menghimbau kepada para perambah yang sudah merambah dan mempunyai KTP setempat, boleh menggarap lahan tersebut hingga aturan terbaru di keluarkan pemerintah,” jelas M Arif, kepala Basar Balai TNKS, Senin (19/3) saat pertemuan upaya penertiban perambahan di aula Polres Merangin.
M Arif juga menghimbau kepada para perambah untuk segera meninggalkan wilayah TNKS.“Ada sekitar 30 Pondok perambah baru di lokasi hutan TNKS,dan semua sudah kami peringatkan untuk keluar dari lokasi tersebut. Dan mereka menyanggupi untuk keluar dari lokasi tersebut dalam waktu dekat,” tuntasnya.(nzr)