Kerinci, AP – Tercatat sebanyak 29 akun facebook, baik milik pribadi maupun diduga abal-abal telah dilaporkan tim Patroli Cyber Polres Kerinci, ke Polda Jambi.
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kerinci 27 Juni 2018 mendatang, semakin marak status di media sosial (Medsos) di Facebook mengunakan akun abal-abal yang ingin memecah belah masyarakat. Bahkan sampai menjatuhkan citra salah satu paslon kepala daerah.
Pantauan harian ini di medsos ada beberapa akun yang diduga sengaja menyebarkan berita hoax dan mengkotak-kotakan wilayah. Padahal saat ini Kerinci masih satu Kabupaten yakni Kabupaten Kerinci.
Salah satunya akun facebook milik Supriadi Adi yang setiap postingan mengkotak-kotakan Kerinci dan menyebarkan ujaran kebencian terhadap pasangan calon lain. Postingan di Fb milik Supriadi Adi, telah meresahkan pengguna media sosial.
Salah satu warga Kerinci mengaku resah dengan akun Facebook milik Supriadi Adi yang setiap postingan status di Facebook selalu menyebar ujaran kebencian dan mengkotak – kotakan wilayah. “Postingan dia (Supriadi Adi) membuat gaduh di medsos, hingga menimbulkan komentar kemarahan warga dengan adanya mengkotak – kotakan wilayah,” katanya.
Dia meminta tim Cyber Patroli Polres Kerinci untuk menindak akun Facebook milik Supriadi Adi tersebut. “Kita minta tim Cyber Polres Kerinci memblokir akun tersebut, takut nanti postingan dia bisa menimbulkan konflik di tengah masyarakat,” sebutnya.
Kapolres Kerinci, AKBP. Dwi Mulyanto melalui Kanit Tepiter, Iptu Edi Mardi dikonfirmasi mengatakan mengakui banyaknya akun abal – abal di Facebook yang menyebarkan isu SARA, ujaran kebencian dan menyudutkan paslon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci.
Dikatanya lagi, hingga saat ini sudah 29 akun Facebook yang dilaporkan Cyber Patroli Polres Kerinci ke Polda Jambi. “Dari 29 akun Facebook yang dilaporkan, 80 persen sudah diblokir jadi sekitar 25 akun. Sedangkan 20 persen masih dalam proses,” katanya.
Selain memantau akun Facebook, pihaknya juga melakukan pemantauan akun Instagram, Twitter dan media sosial lainnya. “Untuk akun Facebook Supriadi Adi juga sudah kita laporkan ke Polda Jambi, karena sudah meresahkan warga,”sebutnya.
Tak hanya akun abal – abal, akun resmi milik pribadi juga dipantau. Mulai dari status, komentar serta postingan netizen. “Tim siber patroli juga melakukan pemantauan terhadap percakapan – percakapan yang memprovokasi dalam Pilkada Kerinci. Ini tidak saja di momen Pilkada, untuk pilek dan Pilpres tetap dilakukan pemantauan siber patroli,” tandasnya. (hen)