Kualatugkal, AP—Pembangunan sarana air bersih yang berlokasi di Desa Suak Samin, Kecamatan Pengabuan, Tannabbar dari sumber dana APBD Provinsi Jambi di duga asal jadi. Pasalnya, baru tiga bulan selesai dikerjakan bangunan sarana air bersih sudah rusak.
Kecewa terhadap hasil kerja kontraktor warga Desa Suak Samin menyampaikan keluh kesahnya ke kepala desa (Kades). Karena proyek air bersih dengan alokasi dana APBD Provinsi Jambi, belum dapat di nikmati warga secara utuh.
Selain itu, bangunan prasarana air bersih yang menelan dana milyaran rupiah ini sudah dalam kondisi rusak.
Hal itu dikatakan Usman salah satu warga setempat kepada wartawan, Selasa (20/3). Menurutnya, sejak selesai dibangun nyaris belum dapat dinikmati warga. “Belum apa-apa bangunan sudah miring dan retak, terutama pada bagian bak untuk menampung air, melihat kondisi ini warga tidak berani mendekati bangunan tersebut, “katanya.
Dijelaskannya juga, sejak awal dibangun warga selalu mengingatkan pihak kontraktor untuk mengutamakan mutu dan kualitas pekerjaan. “Dari awal kita sudah ingatkan, tapi baik pekerja maupun rekanan tidak peduli, ini lah hasilnya bangunan siap tapi tidak berkualitas, “sebutnya.
Ia juga menambahkan, berharap agar dinas terkait dan pemerintah Provinsi Jambi dapat menindak lanjuti persoalan ini. Supaya kedepannya tidak ada lagi proyek-proyek Provinsi yang di kerjakan asal jadi.
“Jika ada indikasi kecurangan kita minta ditindak, supaya tidak ada lagi nanti proyek yang seperti ini, belum dimanfaatkan masyarakat sudah rusak, “tegasnya.
Ungkapan senada juga dilontarkan Saragih, kondisi bangunan sarana air bersih di desa Suak Samin masih dalam kondisi miring dan retak. “Sampai hari ini tidak ada perbaikan dari pihak kontraktor, kalau terus seperti itu tidak menutup kemungkinan akan roboh, akibat cara membangun yang amburadul, “ungkapnya.
Terpisah kepala Desa Suak Samin, Misran membenarkan adanya laporan warga terkait kondisi pembangunan fasilitas air bersih dari sumber dana APBD Provinsi Jambi Tahun 2017 lalu.
“Benar demikian, bahwa bangunan tersebut sudah dalam kondisi retak dan miring, dan kita juga sudah kroscek langsung ke lokasi, “kata kades.
Lebih lanjut, menyikapi laporan warga pihak desa sudah beberapa kali menghubungi kontraktor untuk menyampaikan kondisi bangunan yang rusak.
“Kita sudah sampaikan kondisi dilapangan sesuai dengan yang di sampaikan warga ke kontraktor, jawaban mereka segera di perbaiki, namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut, “pungkasnya. (jt)