Muaratebo, AP – Selama ini pengumpulan data luas panen baik padi maupun palawija masih menggunakan metode konvensional dengan menggunakan daftar isian statistik pertanian (SP). berdasarkan metode tersebut, pengumpulan data luas panen masih berdasarkan pada hasil pengamatan mata petugas sebagai pengumpul data (eye estimate). Memang secara praktek lapangan metode itu mudah untuk dilaksanakan tetapi metode tersebut masih memiliki kekurangan, yaitu rendahnya akurasi dan waktu pengumpulan data yang cukup lama.
Disisi lain program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas tentang produksi pertanian guna terwujudnya swasembada pangan harus tersedia data statistik produksi padi yang akurat yang dapat digunkan pemerintah untuk mengambil kebijakan yang tepat terkait upaya untuk menjaga ketahanan pangan khususnya mengenai kebijakan cadangan beras pemerintah, impor beras dan kestabilisasi harga beras.
Menyikapi hal tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Tebo menggandeng badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) untuk melakukan pendataan luas panen padi dengan mentode baru yaitukerangka sampel area (KSA) proses pendataanya menggunakan satelit dan perangkat lunak. Lewat metode ini, data statistik pertanian yang dikumpulkan diharapkan menjadi lebih akurat dan tepat waktu dibandingan menggunakan metode konvensional.
Tujuan KSA dilakukan adalah untuk mengestimasi luas panen padi secara lebih akurat dengan cara mengumpulkan foto tanaman padi pada sebagai fase tanam yaitu mulai fase pengolahan pasca panen (satu musim tanam).
Pelaksanaan pengumpulan data statistik pertanian dengan metode KSA di Kabupaten Tebo ini merupakan pertama kali dilakukan untuk membuat data pertanian di Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung ini menjadi lebih akurat dan tepat waktu di bandingkan dengan menggunakan data konvensial seperti tahun sebelumnya. KSA pertama kalinya di mulai pada minggu terakhir bulan Januari 2018, dan bulan Februari di mulai pada tanggal 22 Februari 2018 sampai dengan 28 februari 2018.
Komoditas yang dicakup dalam kegiatan ini hanya komoditas padi. Dalam kegiatan yang dilakukan ini fase tumbuh padi pada titik titik pengamatan dalam sampel segmen.
Untuk sampel di Kabupaten Tebo sebanyak 30 segmen dengan petugas 8 orang yang terdiri dari 2 pengawas (PMS) dan 6 oarang petugas pencacah (PCS). Beban masing masing petugas sebanyak 3-6 segmen dan setiap PMS membawahi 2 pencacah (PCS).
Adapun Instrumen yang digunakan petugas di lapangan adalah peta lingkungan sekitar, foto lingkungan sekitar, foto segmen dan titik pengamatan, alat komunikasi HP berbasis android (milik pribadi) dengan spesifikasi minimal OS android 3.x, Kamera belakang 1.MP, RAM 1.GB, GPS berfungsi, terdapat ruang kosong penyimpanan (memori) minimum 2.GB, dan sistim Aplikasi KSA yang sudah terinstall di HP.
Pada KSA ini tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh petugas pendata (PCS) di lapangan adalah sebagai berikut, petugas melakukan login pada aplikasi survei KSA (tersedia akses internet) saat berada di wilayah beban kerja masing-masing.
Petugas harus melihat posisi segmen pada aplikasi survei KSA yang menjadi tanggung jawabnya (dapat dilihat pada menu Survei – Data Segmen) dan memperhatikan lokasi sampel segmen yang akan dituju, nama desa dan letaknya, serta kenampakan-kenampakan yang ada dalam peta (misalnya jalan, pemukiman, persawahan, sungai dan lain-lain. Penulis.Fatmawati BPS Tebo/ard