Kualatungkal, AP – Program “Jambi Bebes Pasung” sepertinya tidak berpihak pada Idayana, warga Jl Bangkinang Ujung Kelurahan Tungkal II Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Wanita berusia 30 tahun ini terpaksa dipasung oleh keluarga karena kerap mengamuk dengan menghancurkan seisi rumah. Keluarga merasa khawatir, Idayana menganggu orang lain, karena sering ke luar rumah. Menghindari itu, keluarga memutuskan memasung untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Kami terpaksa memasungnya, ini sudah tujuh hari, kami khawatir warga sekitar terganggu dengan perubahan mentalnya,” tutur Rauf (30) suami Idayana.
Sementara itu, Ibundanya biasa disapa Acik menceritakan, Ana—panggilan sehari-hari Idayana sempat melarikan diri ke pulau Batam, namun berkat bantuan keluarga Ana bisa kembali ke rumah dengan selamat.
“Sebenarnya kami juga tidak sampai hati melakukan ini, tapi karena terpaksa dan tidak punya biaya, terpaksa dipasung, ” ujarnya lirih.
Acik juga mengaku pihak keluarga sudah berusaha melaporkan hal ini ke Dinas Sosial. Namun hanya sebatas pendataan. Sayangnya dengan alasan keterbatasan biaya, Ana terpaksa dirawat di rumah dengan kondisi seadanya tanpa mendapat perawatan layaknya penderita gangguan jiwa lainya.
“Kami tidak punya biaya, makanya tidak kami bawa kerumah sakit jiwa,” timpalnya.
Dari pantauan di lokasi, rumah dengan ukuran 4 kali 15 meter dihuni oleh 10 jiwa termasuk Ana. Selain itu, kondisi kamar Ana nampak berantakan, dinding yang dilapisi asbes juga banyak yang pecah. Ironisnya, di dalam rumah juga terdapat balita.
Sementara, Idayana yang saat itu hanya mengenakan baju yang mengalungi lehernya, dengan rantai yang mengikat kedua kakinya dan melingkar di salah satu tiang kamar rumahnya, nampak terbiasa dengan kehadiran orang asing. Sesekali tatapan kosong mengarah ke ibunya dan para awak media, sesekali ia hanya tertunduk dan melempar senyum.
Saat awak media mencoba berkomunikasi, Ana juga kerap menjawab dengan benar walau sebagian besar jawaban Ana ngelantur. (her)