Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat pada Maret 2018 Kota Jambi mengalami inflasi sebesar 0,63 persen sedangkan Kabupaten Muara Bungo inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi 131,53 dan IHK Muara Bungo tercatat sebesar 130,20.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiawan mengatakan, inflasi di Kota Jambi terjadi pada lima kelompok pengeluaran barang dan jasa sedangkan inflasi di Muara Bungo terjadi juga di lima kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks, Senin (02/04).
Inflasi di Kota Jambi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,28 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,06 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen serta jkelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,43 persen.
Dalam pembentukan inflasi Kota Jambi sebesar 0,63 persen, andil terbesar adalah dari kelompok bahan makanan sebesar 0,5454 persen, kemudian transpor, komunikasi dan jasakKeuangan 0,0783 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0096 persen.
Sementara andil terbesar inflasi di Muara Bungo disumbang oleh kelompok bahan makanan sebesar 0,1372 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0698 persen serta kelompok sandang 0,0536 persen.
Dadang mengatakan, komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi Kota Jambi pada Maret 2018 antara lain cabai merah, mobil, bawang merah, bayam, daging ayam ras, udang basah, bawang putih, kangkung, bensin, dan sawi hijau.
Sementara itu komoditas utama yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi di Kabupaten Muara Bungo adalah cabai merah, bawang merah, nasi dengan lauk, biaya jaringan saluran tv, bawang putih, daging ayam ras, sabun detergen bubuk/cair, siomay, dan cabai rawit.
“Perbandingan inflasi antar kota IHK se-Sumatera menunjukkan bahwa pada Maret 2018 dari 23 Kota IHK di Sumatera, sebanyak 19 kota mengalami inflasi,” kata Dadang.
Kemudian inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar 1,38 persen dan terendah di Kota Dumai sebesar 0,05 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,25 persen. Kota Jambi dan Kabupaten Muara Bungo masing-masing berada pada urutan ketiga dan sembilan se-Sumatera. ant