Jambi, AP – Nasib nahas yang di alami oleh Subehi Rahmadana, pasalnya tanpa diduga dirinya menjadi sasaran pengeroyokan yang dilakukan oleh tiga pemuda di kawasan Telanaipura, Kota Jambi, pada Sabtu 31 Maret lalu.
Pria yang berprofesi sebagai tenaga honorer di Dinas Kebersihan Kota Jambi ini mengaku penganiayaan tersebut bermula pada saat Ia mengantarkan makanan milik ibunya pada Sabtu malam sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun, tiba-tiba didalam perjalanan dihentikan oleh tiga pelaku dikawasan SMK N I Kota Jambi, dan langsung mendaratkan pukulan dan tendangan kepada korban.
Dengan jumlah yang tidak imbang membuat korban pasrah dan tersungkur hampir tewas, beruntung kejadian tersebut cepat dilerai oleh warga sekitar kejadian sehingga nyawanya terselamatkan.
Padahal, menurut korban ketiga pelaku pengeroyokan tersebut antara dirinya sudah saling mengenal. Entah pikirian apa dan setan apa sehingga pelaku nekat mengeroyok korban hingga mengalami babak belur.
“Ardi (19), dan dua diantara siswa kelas XII, Kiki (18) siswa SMK N 4 Kota Jambi dan Novri (18) siswa SMK PGRI 1 Kota Jambi. Para pelaku meminta untuk diantarkan beli tuak di simpang kawat. Lalu saya tolak dan pelaku marah,” korban menjelaskan.
Bahkan, menurut keterangan korban, satu diantara pelaku sempat mengeluarkan senjata tajam dan mengancam dan membunuh dirinya. Akibat dari pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka berat dan memar di bagian kepala, badan dan kaki.
Joko Puspito, Orang tua Korban mengaku anaknya sempat dilarikan ke rumah sakit umum Raden Mattaher guna dilaksanakan penanganan medis.
“Korban sempat mengeluarkan muntah darah dua kali,” kata ayah korban.
Keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Telanaipura, Minggu malam (01/04) dengan perkara pasal 80 ayat 1 Jo pasal 76C UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002. Dengan nomor laporan polisi LP/B/199/IV/2018/SPKT A. (Bdh)