Jambi, AP – Puluhan masa yang terdiri dari Ikatan Mahasiswa Cipayung melakukan Unjuk Rasa menuntut penyelesaian masalah Truk pengangkut batu bara di Jambi, adapun tuntuntan Mahasiswa kepada pemerintah provinsi Pertama, Meminta Pemerintah menegakkan pergub No 18 tahun 2013 setegak-tegaknya dan mendesak jajarannya untuk bekerja untuk mengawasi jalannya aturan tersebut.
Kedua, meminta pemberian sanksi tegas untuk perusahan yang telah melanggar pergub no 18 tahun 2013, selanjutnya, Mahasiswa meminta pengultimatuman perusahaan-perusahaan untuk menyantuni dan bertanggung jawab kepada korban-korban truk batubara. Terakhir, meminta Pemerintah mencabut Izin batu Bara Yang Melintas Diluar Jadwal yang ditentukan.
Adapun Ikatan Mahasiswa Cipayung Jambi terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMK), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI).
“Cabut izin batubara yang melintas di luar jadwal yang ditentukan,” teriak salah seorang mahasiswa melalui orasinya di halaman depan Kantor Gubernur Jambi.
Pantauan dilapangan sempat bentrok atara mahasiswa dengan pihak kepolisian yang berjaga saat aksi berlangsung, dalam orasinya mereka meminta Gubernur Zumi Zola hadir menemui mereka. Namun tidak kunjung ditemui, ratusan mahasiswa ini lantas mencoba memaksa untuk masuk ke kantor Gubernur.
Aparat yang berjaga sigap menghalangi langkah mahasiswa ini. Akibatnya, bentrokan antara mahasiswa dan aparat tersebut tak terelakkan.
Mereka dipaksa mundur oleh pihak kepolisian yang dibantu pihak Satpol PP. Namun kejadian itu tak menyurutkan semangat mahasiswa. Mereka tetap menuntut agar Gubernur mencabut izin batu bara bagi perusahaan yang bermasalah. tim