Batanghari, AP – Dari 161 proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Batanghari pada tahun 2018, 100 proyek diantaranya pengadaan barang dan jasa berada di Dinas PUPR dan Perkim.
“Tahun 2018 ini ada 161 tender, dari 161 tender tersebut 60 tender berada di dinas PUPR dan 40 tender berada di dinas Perkim,” kata Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Almi Cab di Mauarabulian, kemarin.
Banyaknya tender terkait persiapan MTQ merupakan penyebab banyaknya tender berada di dua OPD tersebut.
Almi cab mengatakan saat ini dari 161 tender tersebut, baru 12 tender yang sudah di lelang. Berdasarkan tahapan, tender tersebut mengalami keterlambatan. Mengingat saat ini sudah memasuki bula ke empat.
Kepala dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Zulkifli mengatakan keterlambatan dinas PUPR mengikuti proses lelang tersebut di karenakan terjadi perubahan aplikasi pada bagian ULP.
Sebelumnya bagian ULP Memakai aplikasi lelang versi 4.0, dan saat ini telah berpindah menggunakan aplikasi lelang versi 4.2.
“Selain itu beberapa tender kita juga masih dalam tahap Detail Enginering Design (DED), karena proses DED nya membutuhkan waktu yang cukup lama,” kata Kepala Dinas PUPR Zulkifli.
Sementara itu Bupati Batanghari Syahirsah menginstruksikan agar seluruh OPD dapat mempercepat proses lelang terhadap tender yang bearda di setiap OPD.
“Saya minta seluruh OPD agar dapat mempercepat proses lelang agar tidak terjadi keterlambatan dalam pembangunan,” kata Syahirsah.
Agar waktu proses lelang tender tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan, bagian ULP Setda Batanghari telah melayangkan surat kepada seluruh OPD di daerah.
“Kita sudah kirim surat ke seluruh OPD, mungkin kurang direspon saja. Memang ada perubahan pada aplikasi, namun aplikasi tersebut lebih terbuka sehingga rekanan bisa mengevaluasi,” kata Almi Cab. Sup