Kualatungkal, AP – Sulitnya mendapatkan pasokan Gas LPG 3 Kg di dalam kota kualatungkal dalam beberapa hari belakangan, membuat masayarakat risau. Bahkan kuat dugaan kelangkaan gas elpiji 3 Kg di tingkat pengecer ulah agen yang sengaja menjual gas di luar kota dengan keuntungan berlipat ganda.
Salah satu ibu rumah tangga, Yuniarti (38) warga gang Damai RT 20 Kelurahan Tungkal Harapan menceritakan jika ia kesulitan memperoleh Gas Melon isi ulang. Padahal di sekitar rumahnya seda ada agen resmi yang memperjual belikan gas bersupsidi itu.
“Kami heran pak, baru tadimalam masuk satu mobil, paginya sudah habis. Kan aneh, padahal masyarakat disini dapat dihitung,” keluh Yuniarti.
Hal senada dituturkan Saleh (47) warga sekitar yang keseharianya bekerja di Pasar Tanggaraja Ulu Kualatungkal juga mengaku, merasakan kesulitan mendapatkan gas melon sejak hari Senin kemarin. Bahkan harga eceran di tingkat pengecer mencapai Rp 25 sampai 26 ribu pertabung. “Kalau harga kami rasa tidak jadi masalah asal jangan langka, kan susah masak,” ujarnya.
Warga khawatir adanya permainan agen resmi yang tak bertanggung jawab, dengan menjualnya ke derah lain, seperti daerah Riau, dan Pekan Baru dan sekitarnya.
“Jika dibiarkan akan berdampak pada kelangkaan gas melon di dalam kota, aplagi sedah mendekati Bulan puasa,” katanya.
Ia berharap, pemda melalui instansi terkait melakukan tindakan tegas terhadap Pangkalan yang melakukan kecurangan, merajia angen-agen yang selama ini berbisnis gas ke luar kota.
Salah satu agen yang namanya tak mau disebutkan kepada media ini menjelaskan, pasokan elpiji 3 kg sebenarnya lancar, karena pembeli yang datang langsung ketempatnya begitu banyak, sehingga berapapun stok yang dikirim agen resmi hanya bertahan lama. “Saya sempat mendengar keluhan pembeli, ” bebernya pekerja.
Sayang pangkalan resmi gas LPG 3 Kg Hendra di Jalan Ketapang Tungkal Harapan ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut, enggan berkomentar banyak.
“Bos lagi keluar bang, saya hanya kerja disini dak berani ngomong,” ujar salah satu pekerja yang engan di disebut namanya. (Her)