Sarolangun, AP – Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi saat ini minim lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sehingga lokasi yang ada semakin padat sampah dan lahan berangsur sempit.
“Jumlah volume sampah di Sarolangun terus mengalami peningkatan, sementara sampah yang masuk ke TPA utama kurang lebih 50 ton perhari,” kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Sarolangun, Arif Ampera, Kamis (05/04).
Menurutnya dengan produksi sampah yang diangkut oleh petugas kebersihan setiap harinya hampir mencapai 50 ton itu, membuat lahan TPA di Kecamatan Pelawan tersebut semakin sempit.
“Peningkatan sampah itu tentu berdampak pada kapasitas luasan daya tampung TPA. Sebab itu butuh lahan baru,” katanya.
Menurutnya lagi, dengan jumlah luasan lahan TPA Sarolangun yang hanya seluas tujuh hektare itu, tidak layak lagi menampung jumlah sampah yang dihasilkan tiap harinya.
“TPA itu ada sebelum Kabupaten Sarolangun dimekarkan, kami sudah mengusulkan untuk penambahan lokasi baru tapi tidak diluluskan, sementara kita sangat butuh,” katanya.
Sementara untuk mengantisipasi hal itu, saat ini pihaknya terpaksa harus melakukan penimbunan secara berlapis meskipun hal itu tidaklah layak dilakukan.
“Ya mau gimana lagi, lokasi tidak ada lagi, mau atau tidak mau harus begitu meskipun sebenarnya itu tidak layak lagi,” katanya menambahkan. luk