Jambi, AP – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi belum memiliki fasilitas armada tangga yang memadai untuk melakukan pemadaman pada bangunan pencakar langit sehingga kesulitan saat melakukan pemadaman api di gedung bertingkat tinggi.
“Kami masih mengalami kesulitan dalam memadamkan api, jika terjadi kebakaran di bangunan gedung bertingkat tinggi,” kata Kepala Damkar Kota Jambi, Ridwan, Kamis (12/04).
Belum dimilikinya fasilitas armada pemadam kebakaran untuk menjangkau gedung tinggi tersebut karena dalam membeli fasilitas membutuhkan anggaran yang cukup besar. Sementara anggaran saat ini masih digunakan untuk keperluan perangkat prioritas.
“Mobil pemadam kebakaran yang memiliki fasilitas tangga itu harganya mahal, sampai Rp20 miliar. Pemerintah terus berupaya untuk menganggarkan mobil tangga, namun karena ada prioritas yang harus didahulukan dalam penggunaan APBD sehingga pembelian mobil tersebut belum bisa direalisasikan,” katanya menjelaskan.
Saat ini kata Ridwan, Damkar Kota Jambi memiliki 15 armada dan jumlah pasukan pemadam kebakaran sebanyak 175 petugas.
Selain itu Damkar juga memiliki posko kebakaran yang ditempatkan di sejumlah wilayah kecamatan di Kota Jambi.
Menurut dia, saat ini tingkat kepedulian terhadap proteksi kebakaran masih rendah sehingga pihaknya mengimbau para pengusaha terutama yang memiliki gedung tinggi supaya lebih memproteksi dan memiliki sistem manajemen peringatan dini.
“Kita terus mengimbau para pengusaha, pemilik gedung tinggi untuk lebih perduli dan proteksi gedungnya dari kebakaran, dalam mengatasi kebakaran ini adalah tanggungjawab kita bersama,” ujarnya.
Sebelumnya terjadinya kebakaran di Hotel Novita yang berlokasi di jalan Gatot Subroto, Kecamatan Pasar Jambi, Kota Jambi, Senin (9/4) kemarin sekitar pukul 04.00 WIB. Insiden itu merupakan kebakaran bangunan paling hebat di Jambi tahun ini.
Bahkan kebakaran di bangunan hotel tersebut menghabiskan waktu pemadaman yang cukup panjang atau sekitar 15 jam karena kesulitan menjangkau gedung yang berlantai 12 itu. ant