Sarolangun, AP – Rencana Pemerintah Kabupaten Sarolangun membangun kampung madani atau kawasan terpadu bagi Suku Anak Dalam (SAD) di Kecamatan Air Hitam, mendapat dukungan penuh dari Pangdam II/ Sriwijaya Mayjen TNI AM. Putranto, S.Sos.
Lokasi pembangunan kawasan terpadu Suku Anak Dalam itu tepatnya, di Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, untuk peletakan batu pertama pembangunan masjid.
Pangdam saat diwawancarai mengatakan bahwa program untuk membantu SAD sudah lama direncanakan, sejak dirinya melakukan kunjungan pertamanya ke Sarolangun beberapa bulan lalu.
“Awalnya Kami (bersama Bupati) niatnya melihat bagaimana kondisi sebenarnya Suku Anak Dalam. Karena sudah 72 tahun kita merdeka, kok saya melihat tingkat kematian masih tinggi sekali, jadi ini tanggung jawab kita,” katanya, kamis (26/04).
Menurut Putranto, hal itu dikarenakan kehidupan SAD yang tinggal di sudung, dengan lingkungan yang tidak sehat. Maka dari itu ia menggandeng Bupati Sarolangun H Cek Endra untuk membuat satu terobosan untuk mensejahterakan kehidupan SAD. Ia juga mengaku mendapat dukungan dari Presiden, Kasat dan juga panglima TNI.
Untuk pembangunan kawasan terpadu ini, pihak Pemda Sarolangun telah membebaskan lahan seluas 10 hektare yang nantinya akan dibangun pusat pendidikan, layanan kesehatan, masjid, MCK, pusat pelatihan kerajinan-pertanian, balai pertemuan dan juga 57 rumah yang akan ditempati SAD yang ingin tinggal menetap.
Pangdam berniat merubah mindset SAD, agar tidak hidup nomaden lagi. Enam orang SAD yang menjadi prajurit TNI, lanjutnya, akan menjadi penyambung lidah untuk menyampaikan tujuan dibangunnya kawasan terpadu tersebut. Dengan dimilikinya KTP, warga SAD katanya, akan bisa merasakan bantuan dari pemerintah seperti rastra dan sebagainya.
“Saya berharap dua, tiga bulan minimal 60% kawasan terpadu ini sudah jadi,” katanya.
Sementara Bupati Sarolangun, H Cek Endra memberikan apresiasi penuh terhadap kepedulian Pangdam pada SAD di Sarolangun. Bupati menargetkan, pembangunan kampung madani tersebut bisa rampung pada tahun depan.
“Yang lebih penting lagi bagaimana kita melatih SAD untuk survive hidup, dengan pelatihan-pelatihan yang ada di sini. Itu tadi gunanya demplot-demplot,” katanya. luk