Muarasabak, AP – Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Provinsi jambi belum begitu banyak dikenal baik secara nasional, regional maupun secara internasional. Namun, dengan adanya upaya dan keseriusan dalam mempercepat pengembangan industri pariwisata, maka daerah ini akan menjadi salah satu distinasi wisata yang paling menjanjikan. Apa lagi selama ini kalangan internasional hanya mengenal Taman Nasional Berbak dan Pantai Cemara saja.
Terkait Taman Nasional Berbak Sembilang, adalah merupakan salah satu hutan konservasi yang memiliki keunikan flora dan fauna, sehingga kawasan tersebut ditetapkan sebagai paru-paru dunia, sementara Pantai Cemara lebih dikenal dengan burung-burung Imigran yang datang dari daratan Siberia yang terbang sejauh lebih kurang 13.000 km.
Disamping itu, sejumlah situs purbakala telah ditemukan di beberapa tempat, antara lain keberadaan Situs Kapal Kuno yang berada di Desa Lambur Kecamatan Muara Sabak Timur yang saat ini masih tertanam di bawah dasar tanah. Makam Orang Kayo Hitam dan Makam Orang Kayo Pingai yang terdapat di Kelurahan Simpang Kecamatan Berbak.
Selain itu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki panjang garis pantai yang mencapai 191 km, tentunya memiliki berbagai keaneka ragaman hayati, dimana 97,3 km merupakan kawasan Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur dengan luas mencapai 3.625 ha dengan memimiliki specipis flora dan fauna, diantaranya hutan bakau jenis Rhezerphora,Sp, Pedada, (Kapikulada,Sp) Api-Api (Avicenia,Sp) Nipah (Nips,Sp). Sementara untuk fauna masih di temukan adanya burung elang yang masih di lindungi, Macan Daun, Buaya Muara, Monyet, Kalong, Lebah, kepiting dan udang serta beraneka jenis ikan dan udang.
Melihat kondisi tersebut, tentunya sangat menjanjikan untuk dikelola sebagai salah satu peluang dalam pengembangan ekowisata hutan Bakau sekaligus sebagai salah satu atraksi wisata bahari dan kemudian dipadukan dengan potensi wisata yang sudah ada, diantaranya keberadaan Kapal Kuno, Tradisi masyarakat Kuala Jambi melakukan pencarian Siput Sumbun, Upacara Mandi Safar di Desa Air Hitam Laut serta menyaksikan kehadiran burung-burung imigran dari siberia yang setiap tahunnya datang mencapai puluhan ribu ekor yang singgah di Desa Pantai Cemara sebelum terbang ke Benua Australia.
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui Dinas Pariwisata harus benar-benar focus terutama mengawal RIPPARDA (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah) yang sudah ada dengan menetapkan beberapa kawasan strategis dalam mempercepat proses pengembangan industri pariwisata di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Tindak lanjut kerjasama pengelolaan Pulau Berhala dengan Pemerintah Kabupaten Lingga, merupakan prospek yang sangat menjanjikan dalam mendorong pengembangan wisata bahari yang diharapkan akan menjadi salah satu Ikon monumental yang dapat di banggakan.
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur harus memiliki target dan terfokus dengan salah satu pengembangan tentang yang mana lebih didahulukan, sehingga dengan adanya pengembangan Industri Pariwisata diyakini Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat mendongkrak Penerimaan Pendapatan Asli Daerah melalui, pajak rekreasi, pajak hotel dan restaurant, serta berbagai bentuk penerimaan, sehingga kedepannya PAD Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat digunakan untuk membiayai sejumlah program pembangunan.
Posisi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, secara geografis sangat diuntungkan, dimana wisatawan dapat menggunakan jalan darat, jalan laut, bahkan untuk wisatawan dari mancanegara dapat menggunakan jalan penerbangan atau ferry dari Singapura menuju pulau Batam, atau menggunakan pesawat udara atau dari Pulau Batam para wisatawan dapat menggunakan Ferry dengan tujuan Kuala Tungkal dan dari Kuala Tungkal menuju Muara Sabak Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat menggunakan angkutan darat atau menggunakan angkutan laut maupun sungai.
Pemandangan yang masih alami dengan tradisi kebudayaan yang berbeda beda akan semakin memanjakan kita untuk tinggal di pesisir propinsi Jambi. Keramahan masyarakat serta keaneka ragaman hayati akan semakin membuat pengunjung terpesona setelah berada di Desa Air Hitam laut yang seolah olah menggambarkan perjalanan menuju sungai amazon amerika. Sejumlah Satwa langka seperti Tapir, Buaya, Harimau serta banyak lagi jenis fauna dan flora merupakan salah satu keunikan kawasan Hutan Gambut yang merupakan penyumbang karbon terbesar terhadap lingkungan hidup.
Semoga apa yang kami sampaikan disini merupakan sekilas gambaran bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki potensi dan legenda sejarah yang tidak kalah dengan daerah lainnya, bahkan pada zaman Hindia, maupun Budha, Kabupaten Tanjung Jabung Timur tepatnya Kampung Kuala Jambi merupakan pintu gerbang masuknya bitsu dari Tibet daratan China untuk mengunjungi Candi Muaro Jambi yang dikenal lebih besar dari Candi Borobudur yang ada di Jawa tengah.
Dengan adanya rencana perjalanan ini tentunya akan lebih membuka mata kita semua bahwa Tanjung Jabung Timur merupakan salah satu distinasi yang masih perawan dan perlu untuk di kunjungi. Namun semua itu dapat terwujud, apabila pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki komitmen, target dan focus, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat benar-benar terwujud dengan baik.
Penulis : Arie suryanto