Paslon Saling Jual Beli Program
Kerinci, AP – Debat kandidat calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kerinci tahun 2018 Sabtu (05/05) malam kemarin, dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kerinci di GOR kemenangan sakti alam Kerinci Kota Sungai Penuh.
Debat kandidat yang dipandu langsung oleh Caca Anisa dan dibuka langsung oleh Ketua KPU Kerinci, Afdal Febrianto, mengambil tema terwujudnya masyarakat Kerinci yang sejahtera Tahun 2024.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Pjs Bupati Kerinci, Sekda Kerinci, Kapolres Kerinci, Dandim, seluruh komisioner KPUD Kerinci, Panwas, Ketua DPR Kerinci, Forkopinda, serta seluruh tims sukses ketiga paslon.
Isu pemekaran Kerinci Hilir menjadi perdebatan menarik pada debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci. Hal tersebut bermulai berkembang, berawal dari ketiga calon yang sama-sama siap untuk memekarkan kerinci Hilir.
Pertanyaan yang cukup berat berujung pada debat sengit antar ketiga pasang calon, perdebatan yang cukup panas namun santun terjadi antar Calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci nomor urut Tiga, Zainal Abidin dan Arsal Apri dengan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci nomor urut Dua Adi Rozal dan Ami Taher.
Pertanyaan dimulai, saat Paslon Bupati Kerinci nomor Urut 3, Zainal Abidin mempertanyakan komitmen dari Calon Bupati Kerinci, H Adi Rozal jika terpilih nantinya untuk berusaha memekarkan Kabupaten Kerinci. “Saya ingin bertanya sejauh mana komitmen anda dalam usaha memekarkan Kabupaten Kerinci, jika terpilih menjadi Bupati Kerinci,”tanya Calon Bupati Kerinci, Zainal Abidin kepada Calon Bupati Kerinci, H. Adi Rozal.
Menurutnya, selama ini dirinyalah yang bersikeras untuk memekarkan Kabupaten Kerinci Hilir, bahkan dia selalu mengikuti setiap proses pelaksanaan pengusulan hingga pengusulan pemekaran Kerinci hilir. “Saya selalu hadir pada saat pertemuan proses pemekaran Kerinci Hilir, bahkan saya yang selalu menandatangani setiap berkas pemekaran Kerinci Hilir,” sebutnya.
Pertanyaan tentang komitmen pemekaran Kerinci Hilir tersebut, langsung Dijawab Calon Bupati Kerinci, H. Adi Rozal. Dia mengatakan, sejauh ini dirinya sangat berkomitmen dalam pemekaran Kabupaten Kerinci, bahkan dirinya menjelaskan setelah moratorium di cabut mari sama-sama berjuang. “Setelah moratorium dicabut, saya akan berjuang nantinya. Sesuai dengan visi dan misi kita sebelumnya,” jelasnya.
Soal usaha pemekaran, lanjutnya dia membantah dirinya tidak berpartisipasi, bahkan disetiap pengusulan pemekaran Kerinci Hilir, dia selalu menyempatkan hadir. Bahkan untuk penandatanganan berkasnya, dirinya selalu menandatanganinya. “Bahkan, beberapa waktu lalu di salah satu rumah makan di jambi saya yang menandatangi berkas usulannya,” jelasnya.
Atas jawaban tersebut, Zainal Abidin berharap apa yang disampaikan Calon Bupati Kerinci, H Adi Rozal tersebut benar adanya. Karena saat ini masyarakat sangat merindukan pemekaran Kerinci Hilir.
“Pemekaran bukan maksud untuk mengotak-ngotakkan, tapi lebih berupaya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, dengan pemekaran diharapkan nantinya bisa maju. Seperti layaknya sungai Penuh,” jelasnya.
Bukan hanya itu saja, pantauan dilapangan, tidak ikut andilnya dari ketiga wakil paslon pada debat kandidat, menjadi sorotan dari masyarakat. “Tidak menarik rasanya, karna kami hanya mendengarkan calon Bupati yang berdebat, sementara wakil hanya jadi penonton,” ungkap Fendri, warga Kerinci yang ikut menonton debat publik.
Hal tersebut juga diakui salah Satu Fanelis yang berasal dari Guru besar fakultas ekonomi Unja, Prof Haryadi. Dimana, debat kandidat kali ini merupakan debat antar kandidat Bupati, wakil hampir tidak ada. “Memang, kita lihat wakil seperti jadi penonton. Kita berharap ini hanya di debat saja, akan tetapi diluar mereka sangat ikut andil,” ungkapnya.
Diakuinya, bahwa ini kemungkinan merupakan kesalahan waktu yang sangat terbatas. Sehingga pembagian waktu dengan wakil, relatif sangat susah. “Kita berharap masyarakat tidak menilai seperti itu, sesungguhnya mereka pasangan yang kompak,” jelasnya.
Sementara itu Ketua KPU Kerinci, Afdal Febrianto, dalam sambutannya mengatakan, KPU Kerinci hanya melaksanakan 1 kali saja debat publik. Oleh sebab itu, seluruh materi debat yang ada di peraturan KPU kita gabungkan secara keseluruhan.
Dikatakannya, bahwa Kerinci masuk daftar 10 besar rawan, untuk itu mari ciptakan pelaksanaan berjalan aman dan damai merupakan harapan kita semua. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus mendapat perhatian pasrtisipasi dan komitmen bersama. “Mari kita tunjukan, bahwa Pilkada kali ini dapat sukses dan beradab. Kami telah melaksanakan beberapa langkah, yakni menjaga netralitas,” ujarnya.
Debat publik kali ini bertujuan, Paslon Bupati Kerinci dan wkail Bupati Kerinci untuk menyampaikan program yang akan mereka lakukan jika terpilih nantinya. Agar masyarakat mengetahui visi dan misi masing – masing palson, dan menentukan pilihan yang tepat. “Kepada semua pihak, selenggarakan Pilkada Kerinci dengan rasa kekeluargaan, sehingga menghasilkan Pilkada yang damai dan kondusif,” tutupnya. (hen)