Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat dalam setahun terakhir ini di Provinsi Jambi jumlah angka pengangguran terus bertambah sebanyak 177 ribu orang.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Selasa, mengatakan untuk jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 1,84 juta orang atau naik 54,15 ribu orang dibanding Februari 2017 (setahun yang lalu).
Pada Februari 2018, sebanyak 1,77 juta orang penduduk Jambi bekerja dan sebanyak 67,47 ribu orang yang menganggur. Dibanding setahun yang lalu jumlah penduduk bekerja dan pengangguran masing-masing bertambah 52,39 ribu orang dan 1,77 ribu orang.
Sementara itu Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun sebesar 0,01 poin. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk yang penduduk berpendidikan DI/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 7,93 persen, disusul dengan penduduk yang berpendidikan SMK sebesar 7,78 persen.
“Sedangkan penduduk yang bekerja sebanyak 1,77 juta orang, bertambah 52,39 ribu orang dari Februari 2017. Sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa pendidikan 1,03 poin,” kata Dadang.
Kemudian lagi ada sektor industri pegolahan sebesar 0,8 poin, sektor konstruksi (0,61), administrasi permerintahan, pertahanan dan jaminan sosial (0,5 Poin), sektor pengadaan listrik, gas, air dan pengelolaan sampah tercatat 0,36 poin, jasa informasi, komunikasi, real estate, jasa perusahaan (0,26) serta sektor transportasi (0,07).
Sementara itu, sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (3,10 poin), sektor perdagangan 0,96 poin, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (0,72), pertambangan dan penggalian (0,10 poin) serta sektor jasa lainnya (0,08).
Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja.
TPT pada Februari 2017 sebesar 3,67 persen, turun menjadi 3,65 persen pada Februari 2018.
Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di perdesaan. Pada Februari 2018, TPT di perkotaan sebesar 4,97 persen, sedangkan TPT pada wilayah perdesaan sebesar 3,03 persen.
Dadang mengatakan, dibandingkan setahun yang lalu, TPT wilayah perkotaan mengalami penurunan (0,35 poin), sementara peningkatan terjadi pada perdesaan (0,13 poin). ant