Sungaipenuh, AP – Pemerintah Provinsi Jambi menyerahkan sebanyak 4,5 ton beras untuk korban kebakaran di Kota Sungaipenuh menghanguskan pasar di kota itu.
Pelaksana Tugas Gubernur Jambi, Fachrori Umar mengatakan bantuan beras sebanyak 4,5 ton lebih itu diberikan untuk meringankan beban para korban yang telah kehilangan harta bahkan dua orang meninggal dunia, Jumat (11/05).
“Ada juga keluhan korban yang sakit tadi butuh dana R20 juta rupiah, masalah kios di pasar wali kota juga akan membantu, kita juga bergerak,” ujarnya.
Terkait dengan bantuan toko yang rerata hangus terbakar, Fachrori mengatakan bantuan dapat diberikan namun Pemprov Jambi hanya meringankan beban sewa toko.
“Toko yang baru ini nanti akan diberikan bantuan dalam bentuk bantu sewa untuk beberapa tahun ke depan,” katanya menjelaskan.
Fachrori menambahkan, bantuan berupa 4,5 ton beras beras dari Pemprov Jambi itu adalah bantuan cadangan pangan di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi.
Pemberian bantuan bagi korban kebakaran Pasar Kota Sungaipenuh, oleh Plt Gubernur Jambi, Kamis (10/5) kemarin itu merupakan penyaluran bantuan kedua, dimana sebelumnya tepatnya 26 Januari 2018 (dua hari setelah kebakaran), Pemprov memberikan bantuan berupa dua ton beras, 200 paket sembako, kebutuhan sekolah anak-anak, peralatan dapur, selimut, tikar dan air mineral.
Sementara itu, Walikota Sungaipenuh, Prof Asafri Jaya Bakri (AJB) mengatakan bantuan beras merupakan bantuan kedua dari Pemprov Jambi setelah bantuan tanggap darurat saat kebakaran terjadi.
Sedangkan Pemerintah Kota Sungaipenuh katanya akan memberikan bantuan pembangunan ruko yang sedang diusahakan pencairan dan prosesnya.
Asafri mengatakan, dari beberapa bulan pascakebakaran telah menunjukkan hal positif dengan berbagai perubahan bangunan maupun suasana salah satu pasar terbesar di kota itu.
“Musibah membuat kita giat berusaha dan bantuan ini menjadi stimulasi bagi kita,” kata Asafri.
Sebelumnya kebakaran melanda Pasar Senggol, Kota Sungaipenuh pada Januari lalu dan menyebabkan dua pedagang di pasar tersebut tewas karena terjebak dalam toko milik mereka.
Kedua korban adalah pasangan suami istri. Mereka terjebak api sehingga tidak bisa menyelamatkan diri dan hangus terbakar.
Kebakaran di salah satu pasar terbesar di Kota Sungaipenuh itu juga mengakibatkan ratusan rumah toko (ruko) dan lapak pedagang serta dua mushala hangus terbakar. ant