Jambi, AP – Terdakwa Heri (48) diduga penyelundup benih lobster sebanyak 107.525 ekor, senilai Rp10 miliar, yang terjadi beberapa waktu lalu di Jambi, dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan hukuman enam bulan penjara dan denda Rp100 juta subsider satu bulan.
Jaksa Yani Ernawati di hadapan majelis hakim diketuai Arpan, di Pengadilan Negeri (PN) Jambi, Kamis, menyatakan terdakwa Heri telah terbukti melanggar pasal 2 dan pasal 7 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 56/Permen KP tahun 2016 tentang larangan penangkapan lobster.
Sidang pembacaan surat tuntutan penyeludupan ratusan ribu ekor anak lobsetr dengan terdakwa Heri, JPU telah menghadirkan dan memintai keterangan seluruh saksi, termasuk saksi ahli, untuk menghukum pelaku atas perbuatannya.
Dalam persidangan juga telah terbukti bahwa terdakwa melakukan aksinya bersama-sama dengan Rudi yang saat ini Masuk Dalam Daftar Pencarian orang (DPO) direktorat Polisi Air Polda Jambi menyelundupkan benih lobster tersebut ke Singapura melalu jalur periaran di Jambi.
Terdakwa Heri ditangkap pada 29 Maret 2018 oleh tim Ditpolair Polda Jambi di kawasan Tanggo Rajo, Pasar, Kota Jambi saat melakukan memuat anak atau baby lobster dimana anakkan lobster tersebut diketahui berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan akan dibawa atau diselundupkan ke Singapura dan Vietnam melalui jalur laut Jambi.
Aksi penyelundupan itu berhasil digagalkan oleh anggota Ditpolair Polda Jambi bersama pegawai BKIPM Jambi.
Sidang terdakwa Heri akan dilanjutkan pada pekan depan untuk mendengarkan pembelaan dari terdakwa sebelum dijatuhi hukuman oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jambi atas perbuatannya.
Sementara itu Humas Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan hasil Perikanan (BKIPM) Jambi, Sukarni mengatakan pihaknya terus mengawal kasus sidang penyelundupan anak lobster tersebut sampai putusan dan memiliki kekuatan hukum tetap.
BKIPM Jambi mengkhawatirkan pelakunya akan divonis bebas lagi seperti pada persidangan di Pengadilan Negeri Tanjung Jabung Timur.
“Kita tidak mau pelaku bisa bebas lagi di persidangan kali ini, makanya setiap proses persidangan pihak BKIPM Jambi akan mengawalnya sampai tuntas sesuai dengan tuntutan atau pasal yang dikenakan terhadap pelaku,” kata Sukarni. ant