Jambi, AP – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Jambi, H.Fachrori Umar, minta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemerintah Provinsi Jambi untuk meningkatkan inovasi program yang bisa mendorong kemajuan dan daya saing daerah yang selanjutnya berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi. Hal tersebut dikemukakan oleh Fachrori usai mengikutiPembukaan Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia dengan tema “System Leadership for Innovation 4.0”, yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, H.Jusuf Kalla (JK), bertempat di Bidakara Convention Center, Jakarta, Kamis (7/6).
Innovation 4.0 merupakan konsep untuk peningkatan kinerja dan kemajuan sebagai pengembangan dari revolusi industri dengan penekanan pada peningkatan hasil, peningkatan produktivitas, peningkatan output dan outcome, dengan terobosan-terobosan inovasi, dengan pemanfaatan teknologi canggih dan digitalisasi. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Kemaritiman bekerjasama dengan Lemhanas dan pihak-pihak terkait menyelenggarakan acara tersebut dengan mengundang para kepala daerah dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan para pemimpin (kepala daerah) tersebut.
Wakil Presiden Republik Indonesia, H.M.Jusuf Kalla yang akrab dipanggil JK dalam sambutannya mengatakan, setiap perubahan menghendaki kepemimpinan, dengan cara berpikir yang adaptif, yang bisa mengatasi berbagai perubahan dan dampak dari perubahan tersebut. “Maka, kita harus mendengarkan dan mendiskusikan yang terbaik untuk negara,” ujar JK.
JK mengemukakan, perubahan harus menjadi perhatian dalam dunia industri, diantaranya dalam industri pertanian yang selalu menjadi kebutuhan. Pemerintah bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, membuat road map (peta jalan) untuk menyikapi berbagai perubahan, termasuk dengan perubahan karena kemajuan teknologi, dengan penekanan pada pertumbuhan ekonomi.
JK menekankan bahwa peersaingan dunia hanya bisa dimenangkan dengan penguasaan teknologi. Namun, hal yak tak kalah pentingnya adalah perubahan sikap, pemikiran, dan cara bertindak, dengan tetap bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi. “Peran manusia dan inovasi menjadi inti. Kita harus bisa menggabungkan semua itu,” ungkap JK.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Muhammad Nasir menyampaikan, Inovasi 4.0 menekankan pada peningkatan produktivitas untuk menjadi champion (juara) dan untuk peningkatan produktivitas dibutuhkan inovasi, dimana innovasi 4.0 menghendaki melek digital.
Muhammad Nasir menambahkan, selain penekanan pada peningkatan produkstivitas dengan inovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, inovasi 4.0 juga menghendaki saling menghormati, toleransi, dan kolabaoarasi.
Nasir mengharapkan, penambahan wawasan tentang inovasi 4.0 bisa meningkatkan kemampuan para pemimpin termasuk para kepala daerah untuk menciptakan sinergitas dengan seluruh aktor pembangunan, bisa meningkatkan produktivitas kerja program pembangunan dengan meningkatkan inovasi, dan antisipatif terhadap berbagai dampak perubahan
Prof. Peter M.Senge, Senior Lecturer MIT Sloan School of Management, Amerika Serikat tampil sebagai narasumber dalam acara tersebut. Dalam presentasi tersebut, Peter mengenakan batik di hadapan peserta dari seluruh daerah di Indonesia.
Peter menyampaikan pokok pikiran System Leadership for Innovation 4.0, yang intinyapada team work dan kolaborasi serta sinergi pemerintah, bisnis (dunia usaha), dam civil society (masyarakat madani). “We need to work together, work together across boundaries, (kita butuh kerjasama, kerjasama lintas batas” ujar Peter. Peter mengatakan, innovasi 4.0 sudah digagas dari satu dekade (10 tahun) terakhir, namun baru mengemuka sekitar setahun terakhir. (HMS)