Kualatungkal, AP—KPLP KSOP Kualatungkal menghimbau agar penyedia jasa speedboat dan kapal untuk tertib menyediakan safety penggunaan jaket pelampung (life jaket) kepada penumpang.
Hal ini ditegaskan Kepala KPP KSOP Kualatungkal Junaidi Koto. Dia menghimbau para pengusaha angkutan laut untuk mengutamanakan keamanan dan keselamatan penumpang dan awak kapal pada arus mudik dan balik tahun ini.
“Menurut perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG hari ini tinggi gelombang masih normal dan aman untuk pelayaran, namun kehati-hatian serta warspada perlu menjadi perhatian,” ujarnya.
Setiap penyedia jasa angkutan air harus mentaati peraturan tentang Prosedur standar operasional pelayaran, guna antisipasi dan memberikan rasa aman bagi penumpang speedboat dari laka laut.
“Motoris speedboat maupun kapal wajib menyediakan jaket pelampung. Sehingga bisa meminimalisir terjadi kecelakaan yang mematikan,” tegasnya.
Begitu juga nahkoda speedboat jurusan Kualatungkal-Guntung memperagakan cara pemakian jaket pelampung kepada penumpang sebelum berangkat dan selalu korrdinasi dengan pihak terkait update perkiraan cuaca.
”Sungai kita termasuk perairan Binta, jadi himbawan juga berlaku bagi masyarakat kita. Berdasarkan surat edaran BMKG, intensitas gelombang mengalami peningkatan, dari 0,3 sampai 1,2 Meter bahkan lebih. Hal serupa juga terjadi pada arah angin Utara Timur laut, kecepatan angin, dengan kesepatan mencapai 0,5 sampai 15 Not. Sementara arus air laut juga mengalami peningkatan,” bebernya.
Sementara itu, pasca lebaran idul fitri 1439 H, aktifitas di pelabuhan Roro terus mengalami peningkatan sejak arus balik lebaran H +3 tujuan Dabok.
“Ada 87 orang dan 9 kendaraan. Pada H+4 ada 108 orang dengan 30 unit kendaraan pribadi,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjab Barat, Drs. H. Endang Surya, MM via ponselnya, kemarin.
Endang menyebutkan, arus balik lebaran akan terus meningkat, apalagi cuti lebaran sudah selesai, ini belum termasuk masa libur sekolah yang saat ini masih berlangsung.
Sementara, terkait keterlambatan KMP Sembilang di Pelabuhan Roro akibat kandas sekitar kurang lebih 1 mil dari Pelabuhan, Endang mengataan itu dikarenakan menyesuaikan alasan air pasang surut. “Keberangkatan dari Dabok Singkep seharusnya pukul 22.00 WIB mundur ke pukul 01.00 WIB. Namun tetap masih kena kandas. Jadi keterlambatan ini dikarena kapal membaca kondisi pasang surut, tidak karena ada kesalahan lain,” bebernya.
Hal itu dibenarkan oleh Kep KMP Sembilang, Sapto bahwa keterlambatan sandar di roro akibat kandas. Pihaknya berangkat dari Dabok pukul 01.00 WIB. “Kita membaca kondisi pasang surut air, perkiraan pukul 10.00 WIB sudah sandar, langsung balik ke Dabok. Namun masih kena kandas di muara mendekati Roro,” sebutnya.(her)