Jambi, AP – Saat ini banyak pembangunan kota Jambi dengan membangun drainase yang tertutup sehingga dapat sekaligus melebarkan jalan. Namun sayangnya lubang drainase yang biasa ditutup menggunakan besi atau sering disebut main hole seringkali hilang dicuri warga.
Dari pantauan, Senin (2/7) dikawasan sekitar taman jomblo sudah lebih dari 10 main hole yang hilang.
Ini sanggat membahayakan bagi warga yang lewat disekitar taman jomblo. karena main hole cukup lebar yakni sekitar setengah meter, lubang drainase juga tampak dalam yakni sekitar 1,5 meter.
Seperti yang dikatakan Ari warga Kota Baru mengatakan bahwa dirinya sering bermain bersama anaknya disekitar taman jomblo. Apalagi setiap malam minggu, karena sering digelar Car free Night.
“Kalau sampai masuk kedalam lubang drainase itu, lumayan sakit juga, karena lubangnya dalam,” katanya.
Menanggapi hal ini walikota Jambi Syarif Fasha sangat menyayangkan dengan masyarakat yang mencuri main hole. “Karena Pemerintah sudah berupaya untuk membangun kota Jambi, tolong jangan dicuri,” katanya.
Menurutnya jika main hole dibuat secara permanen, maka drainase akan sulit dikontrol. Sehingga dibuat main hole yang non permanen agar jika ada penyumbatan, atau akan dibersihkan tidak lagi repot untuk membongkar. “Tapi ini malah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Untuk mengawasi ini dirinya sudah menginstruksikan Ke kelurahan dan kecamatan untuk mengawasi main hole yang ada di tiap kelurahan masing-masing. Dirinya juga meminta kepada Satpol PP kota Jambi untuk melihat penampungan besi tua yang ada di kota Jambi.
“Jika kedapatan ada penampung yang menerima main hole milik pemkot Jambi, maka ini akan dipidanakan. Baik pencuri main hole maupun penampungnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan umum kota Jambi Farti Suandri mengatakan bahwa hilangnya main hole ataupun sarana atau fasilitas lainnya dalam pengerjaan proyek adalah tanggungjawab dari rekanan. Meskipun hilang dikarenakan memang dicuri orang atau karena penyebab lainnya. Hal tersebut masih menjadi tanggungjawab dari rekanan.
“Jika ada infrastruktur yang hilang pada saat pengerjaan proyek, tentunya itu masih menjadi tanggung jawab dari rekanan. Sebab, kita belum ada serah terima dari pihak ketiga yang melaksanakan proyek,” katanya.
Menurutnya hal ini sudah dikoordinasikan pihaknya dengan rekanan. Dirinya juga sudah meminta pihak rekanan untuk mengganti main hole yang hilang tersebut.
“Kita sudah meminta rekanan untuk menggantinya. Karena itukan masih dalam proses pengerjaan. Sehingga masih menjadi tanggungjawab rekanan,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berhati hati saat melewati beberapa proyek pengerjaan drainase. Juga agar masyarakat tidak mendekati proyek tersebut karena berbahaya dan meminta agar saling menjaga apa yang sudah dibangun oleh pemerintah.
“Kita minta warga juga agar berhati hati dan tidak mendekati proyek yang sedang dikerjakan,”ujarnya. (yen/mjd)