Diduga Kelola DD tak Transparan
Muaratebo, AP – Puluhan warga desa Tuo Sumay kecamatan Sumay sekitar Pukul 11.30 WIB menggelar aksi damai di depan Bupati Tebo, Selasa (10/07) kemarin.
Mereka menuntut Kepala Desa Tuo Sumay Puad,mundur dari jabatannya di duga telah melakukan penyimpangan dan tidak transparan terhadap warga dalam pengelolaan Dana Desa (DD) tahun 2015-2017 serta pembentukan Bumdes tanpa adanya musyawarah dengan masyarakat, BPD dan perangkat desa lainnya.
Dalam orasinya mereka meminta semua kegiatan yang dibiayai negara melalui DD 2015-2017 termasuk pembelian ketek bekas sebagai sarana transportasi penyeberangan sungai untuk di lakukan pemeriksaan atau audit kembali oleh pihak Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tebo melalui Inspektorat.
Usai melakukan orasi perwakilan warga desa Tuo Sumay di pertemukan untuk di mediasi dengan Pemkab Tebo melalui Kepala Inspektorat Teguh Arhadi yang di wakili oleh Sekretaris Inspektorat H.Setiyoko di ruang rapat Sekda Tebo di kawal oleh beberapa aparat keamanan Polres Tebo dan Satpol PP.
Dalam mediasi tersebut perwakilan warga Tuo Sumay mempertanyakan pembelian ketek bekas sebagai sarana transportasi penyeberangan di biayai Bumdes DD tanpa adanya musyawarah dengan masyarakat, BPD dan perangkat desa Tuo Sumay lainnya. Selain itu unit sarana transportasi air tersebut harusnya berada di desa Tuo Sumay namun dalam penggunaanya ditempatkan di desa Triti.
Kemudian pembangunan jalan setapak di biayai DD 2015 diduga tak sesuai dengan spek Rencana Anggaran Biaya (RAB) juga perbaikan jalan seberang jembatan gantung dibiayai DD 2016 dusun Olak Bandung serta pembukaan jalan baru di dusun olak bandung di biayai DD 2017 menuju dusun Tanjung Dani.
Kordinator lapangan (Korlap) aksi Unjuk rasa (Unras) Mustafa Kamal juga merupakan Sekertaris BPD Tuo Sumay kepada sejumlah awak media menjelaskan bahwa semua kegiatan di biayai DD desa sejak tahun 2015-2017 tidak pernah dilakukan secara transparan bahkan pembentukan Bumdes pun tanpa musyawarah dan di hadiri oleh masyarakat, ungkapnya, menurut Mustafa Kamal bahwa pengurus Bumdes Tuo Sumay di jabat oleh kerabat atau keluarga pihak Kades Puad.
Kades Tuo Sumay Puad di hubungi via ponsel Selasa (10/7) kemarin mengklaim bahwa pembentukan Bumdes di lakukan melalui musyawarah bersama warga, dan fisik pekerjaan di biayai Bumdes maupun fisik pekerjaan lainnya ada dan bisa di buktikan tidak seperti yang di katakan warga saat aksi demo dikantor Bupati Tebo, katanya meyakini. Kades Puad juga bilang kalau warga Tuo Sumay tak mengerti tentang Bumdes, cetusnya.
Sementara itu Sekretaris Inspektorat Tebo H.Setiyoko usai pertemuan dengan perwakilan warga Tuo Sumay kepada awak media menyatakan bahwa pihaknya berjanji akan menindaklanjuti persoalan yang terjadi di desa tersebut kepada atasannya yakni kepala Inspektorat dan Bupati, ujarnya. ard