Jambi, AP – Sebanyak 19 perusahaan berbagai sektor di Provinsi Jambi menampung ratusan peserta magang dari provinsi itu sebagai upaya meningkatkan kompetensi para pekerja.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar, mengatakan peserta magang sebanyak 220 orang tersebut akan ditempatkan di 19 perusahaan besar, menengah dan kecil di sektor perkebunan, industri, pariwisata, otomotif dan perhotelan, Rabu (18/07).
Dijelaskannya, program pemagangan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan pencari kerja di provinsi Jambi sehingga ke depan semakin memperkuat dan memberikan daya dorong bagi percepatan pembangunan di daerah ini.
“Pemprov Jambi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus berupaya meningkatkan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja,” katanya saat pelepasan peserta magang tersebut di Kantor Disnakertrans Provinsi Jambi.
Sejalan dengan itu, Fachrori berharap program tersebut tidak sekedar mengejar target pelaksanaan kegiatan saja, melainkan secara sungguh-sungguh dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan pencari kerja di Jambi.
Dia juga berharap dengan program tersebut terjadi perubahan sikap mental bagi para peserta pemagangan dan termotivasi untuk bekerja keras sehingga menjadi insan yang produktif.
“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh perusahaan yang menerima para peserta magang ini, binalah dan bimbinglah mereka. Saya meminta kepada peserta magang agar dapat menjaga etika dan manfaatkanlah kesempatan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Selain ditempatkan di perusahaan-perusahaan di Jambi, sebanyak 56 orang pemuda asal daerah itu juga dikirim untuk magang di Jepang selama tiga tahun. Di Jambi program magang ke Jepang ini sudah dilaksanakan empat tahun terakhir ini.
Kepala Dinas Nakertrans Provinsi Jambi, M Fauzi menjelaskan, dari 276 peserta magang Pemprov Jambi 2018, 220 orang akan mengikuti magang di 19 perusahaan besar di Jambi dan 56 magang ke Jepang.
Sedangkan, Dirjen Binalattas Kemenaker , Bambang Satrio Lelono, mengatakan pelatihan kerja dan dengan pola pemagangan ke luar negeri dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kemampuan SDM mendekati standar kompetensi industri multinasional agar mampu bersaing di pasar kerja global.
“Kita berharap sekembalinya peserta magang ke Indonesia, membuat mereka bisa berwirausaha atau bekerja di perusahaan dan mampu menularkan kebiasaan positif berupa etos kerja dan kompetensi yang tinggi. Sebab produktivitas setiap tenaga kerja akan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan,” katanya. ant