Jambi, AP – Sidang kasus politik uang dalam Pemilihan Kepala Daeeah (Pilkada) Serentak Kota Jambi tahum 2018 dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) kembali diacarakan di Pengadilan Negeri (PN) Jambi, Selasa (24/07).
Sidang tersebut dihadiri oleh masing – masing terdwa yakni AA (30) dan H (35) yang didampingi penasehat hukumnya Dame Sibarani dan Rudi Habibi Nasution serta persidangan diketuai oleh Lucas Sahabat Duha.
Pembacaan tuntutan yang pertama dibacakan untuk terdakwa H yang di bacakan oleh JPU Handoko dengan tuntutan 3 tahun kurungan penjara serta denda sebanyak 200 juta subsider satu bulan. Tuntutan tersebut atas dasar alat bukti serta keterangan saksi-saksi.
Setelah tuntutan H dibacakan, JPU Roni juga membacakan tuntutan terdakwa AA. Terdakwa AA di tuntut 3 tahun kurungan penjara dan denda 200 juta subsider 1 bulan.
Setelah tuntutan para Jaksa dibacakan terhadap terdakwa, Hakim Ketua menanyakan ke pada para terdakwa apakah menerima tuntutan tersebut atau akan melakukan pembelaan.
“Kepada masing – masing terdakwa silahkan konsultasi sama kuasa hukumnya, apakah menerima atau akan mengajukan pembelaan,” kata Lucas Sahabat Duha.
Setelah berkoordinasi sama kuasa hukumnya masing – masing terdakwa meminta waktu untuk mengajukan pembelaan melalui kuasa hukukmnya.
“Izin yang mulia, kami akan mengajukan pembelaan secara tertulis besok pagi,” kata masing-masing kuasa hukum para terdakwa.
Setelah mendengar permintaan dari kuasa hukum terdakwa, Hakim Ketua meminta kepada para kuasa hukum terdakwa agar besok telah menyiapkan pembelaan.
“kita tidak punya waktu lagi, sesuai dengan UU kita hanya diberikan waktu 7 hari untuk segera memutuskan,” tegas Lucas.
Berdasarkan permohonan dari kuasa hukum terdakwa sidang kembali di tunda sampai Hari Rabu tanggal 25 Juli 2018 pukul 09.00 WIB denga agenda mendengarkan pembelaan terdakwa.
Para terkdwa telah melanggar Pasal 187A ayat (1) jo Pasal 73 ayat (4) hurif C Undang-undang nomor 10 tahun 2016. (pin)