Muarasabak,AP – Saifullah rasidi, selaku sekretaris lembaga pengembangan tilawatil qur’an (LPTQ) asal Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), memiliki keyakinan akan mendapat juara umum pada MTQ ke 48 tingkat provinsi jambi yang dilaksanakan di Kabupaten Batanghari. Alasannya itu dikarenakan para kafilahnya telah melakukan Traning Center (TC) sebanyak 2 kali ditahun 2017 dan 8 kali ditahun 2018.
Saiful mengatakan, kalau dari setiap TC yang dilaksanakan itu, dapat membuat para kafilah Tanjabtim memiliki semangat bertanding. Selain itu, dapat juga memaksimalkan persiapan para official atau pelatih sebelum para kafilah bertanding.
“Kalau saya yakin sejak berangkat itu juara umum. Karena kita latihan TC kita paling banyak, sebanyak 8 kali di 2018 dan 2 kali di 2017. Akhirnya seperti yang kita harapkan, Alhamdulillah sebanyak 13 kafilah kita juara I, 5 juara II, 6 juara III dan kemudian juara harapan 6. Jadi jumlah total point yang kita dapat adalah 92 point. 10 point jaraknya dengan Kota jambi yaitu 82 point,” katanya kepada aksipost ketika diwawancara belum lama ini.
Kemudian ia menegaskan, kalau pihak LPTQ sudah mempersiapkan peserta MTQ asal Tanjabtim untuk mengikuti ketingkat Nasional. “Karena MTQ tingkat provinsi jambi yang dilaksanakan di Kabupaten Batanghari itu adalah ajang persiapan mereka ketingkat Nasional. Terutama di cabang Syarhril qur’an, Alhamdulillah kembali juara I dan itu adalah dipersiapkan untuk ke Nasional,” tegasnya.
Sebelumnya ia merasa, kalau para kafilah asal Tanjabtim ini memiliki saingan dari para kafilah asal Kota jambi dan Kabupaten Batanghari, karena Kota jambi merupakan juara bertahan sekaligus kandidat juara umum. Sedangkan Kabupaten Batanghari merupakan tuan rumah MTQ ke 48 tingkat provinsi jambi.
“Tapi Alhamdulillah, karena perjuangan latihan yang semangat dari para kafilah dan kemudian official juga sangat antusias membimbing untuk mengarahkan para kafilah, sehingga hasilnya Alhamdulillah maksimal kita dapatkan,” ujarnya.
Ia menceritakan, untuk peserta dari cabang fahmil quran merupakan baru formula untuk mengikuti pertandingan (lomba), sehingga nampak ketidak percayaan dirinya kurang. Mengetahui hal itu, maka pihak official memberikan semangat sesampai tidur dimasjid untuk melaksanakan sholat tahajud dan sholat hajat. Paginya langsung ikut lomba.
“Alhamdulillah hasilnya meskipun tidak bisa juara I tapi dapat juara III. Putra dan putri masuk semi final, tapi putri tidak sampai ke final dan putra sampai ke final,” ceritanya.
Ia menjelaskan, dari beberapa cabang pada ajang MTQ itu memiliki tantangan adalah dicabang tilawah dewasa, karena untuk dewasa itu kalau diibaratkan olimpiade atau porprov adalah gengsinya. Kalau di porprov atau olimpiade adalah cabang bola kaki, meskipun demikian, tahun ini Tanjabtim juara umum yang sempurna.
“Karena kita juara umum dan tilawah dewasa putra putri kita dapatkan juara. Sewaktu kita menjadi tuan rumah, tilawah dewasa putri nya kita dapat juara I dan putra nya kita dapat juara II di Kabupaten Batanghari. Jadi saingan yang terberat itu adalah Kota jambi dan Batanghari,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah ada perbedaan sewaktu melakukan TC mejadi tuan rumah pada MTQ tingkat provinsi jambi ditahun 2017 lalu dengan sekarang, ia menjawab.? Kalau TC yang dilakukan tidak ada perbedaan. “Alasannya karena sewaktu itu kita tuan rumah, disatu sisi kalau kita juara umum dituan rumah orang akan beranggapan ini adalah permainan. Tapi ketika kita dapat juara umum di Kabupaten lain, orang tidak bisa lagi menilai bahwa itu adalah permainan. Karena ini adalah betul betul perjuangan kita. Sebenarnya kita bisa menjadi juara umum ketika menjadi tuan rumah, tetapi kita harus legowo karena kita tuan rumah jangan sampai nanti muncul pransangka yang tidak baik atau negatif. Jadi kita legowo untuk tidak menjadi juara umum di Tanjab Timur,” jawabnya.
Ketika diumumkan para kafilah asal Tanjabtim menjadi juara umum, lanjutnya, perasaan para kafilah sangat sulit untuk diungkapkan. “Dan mereka bertakbir kemudian bersholawat,” lanjutnya.
“Dan saat diumumkan itu, Kebetulan disamping kita itu adalah Kota jambi dan Batanghari, nampak ketika diumumkan pertama kali diumumkan adalah tilawah dewasa putri asal Tanjab Timur mereka sudah mulai down. Artinya mereka sudah berharap (Menganggap) kalau Tanjab Timur sudah menjadi juara umum,” pungkasnya.
Reporter : Hipni Asro