Jambi, AP – Ratusan massa mengatasnamakan forum silaturahmi santri Jambi mengelar deklarasi sebagai dukungan ke Joko Widodo sebagai presiden republik Indonesia dua periode. Deklarasi dilakukan di perkarangan tugu juang, Sipin, Kota Jambi, Rabu 1 Agustus 2018.
Koordinator Lapangan Ismail menyebutkan, dari beberapa kali pergantian presiden, hanya Presiden Joko Widodo yang peduli terhadap santri dan menetapkan 22 Oktober sebagai hari santri. Awal penetapan dilakukan di Masjid Istiqlal Jakarta yang jatuh hari Kamis tanggal 22 Oktober 2015 lalu.
Bagi santri, hari tersebut adalah kebanggaan tersendiri bagi santri yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren, dan para alumni alumni pondok pesantren.
Ia mengatakan, santri perlu memikirkan dan Ikut andil dalam menjaga kehidupan berbangsa dan bertanah air. Santri mempunyai ciri khas sendiri untuk memperjuangkan agama yang telah di anut.
“Atas dasar itulah kami menyatakan dukungan, serta berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo telah menetapkan hari santri, dan mendukung presiden Joko Widodo dua periode. Serta menyerahkan penentuan wakil presiden kepada Pak Jokowi,” Ismail menjelaskan.
Masa menyatakan, Presiden Jokowi adalah pemimpin yang piawai dalam mengambil kebijakan. Masa menyakini kepemimpinan presiden Joko Widodo selanjutnya, memberikan perubahan besar terhadap bangsa Indonesia. Terutama bagi perekonomian dan pembangunan.
“Mari kita jaga negeri yang kita cintai ini menjadi negeri yang Baldhatun Toyyibatun Waraobbun Ghaffur,” kata Ismail.
Santri mengajak seluruh elemen masyarakat memanjatkan doa kepada pemimpin bangsa Indonesia yakni presiden Joko Widodo agar senantiasa sehat, selalu tabah dan sabar dalam mengemban amanah. Sebagaimana diketahui bahwa presiden Jokowi banyak diterpa isu-isu miring yang dihembuskan terutama terhadap masalah isu agama yang dianggap tidak pro terhadap ulama dan pesantren.
Padahal semua memahami apa yang sudah dilakukan selama kepemimpinan Presiden Jokowi sangat dekat dengan kalangan agama dan peduli terhadap santri. Ini terbukti dari rasa kepedulian dan cintanya terhadap kalangan pesantren dan memahami perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia bahwa kalangan Pesantren Ikut andil. Santri juga mengajak semua elemen masyarakat selalu berprasangka baik terhadap para pemimpin bangsa.
“Kita mengajak masyarakat untuk mengedepankan ukhuwah wathoniyah dalam menghadapi pemilihan presiden” himbau Ismail. (Budi)