Bangko, AP – Anggaran Dana Desa yang di alokasikan oleh pemerintah pusat mulai dirasakan mamfaatnya oleh masyarakat,
Namun lain halnya dengan beberapa desa di kabupaten Merangin yang mempergunakan dana desa untuk bersenang senang dan plesiran keluar daerah yang di bungkus dengan kegiatan Bimtek,
Kegiatan plesiran berkedok bimbingan teknik (Bimtek) para kepala Desa ke Lombok itu merupakan bentuk menghambur-hamburkan dana desa mencapai Rp10 juta per Desa,
Koordinator Forum Bersama Peduli Merangin (F-BPM) Masroni mengatakan kegiatan plesiran ini jangan sampai dijadikan contoh ke depannya untuk memanfaatkan dana desa di luar peruntukannya.
“Ini bentuk menghambur-hamburkan dana desa di tengah kondisi perekonomian masyarakat seperti sekarang ini, Bimtek seharusnya tidak perlu mengeluarkan anggaran sedemikian besar karena saat ini informasi makin cangggih sehingga cukup lewat internet. Jika ingin tetap menggelar Bimtek, cukup dengan mendatangkan para pakar tentang desa sehingga anggaran masih bisa dihemat,” ujar Masroni Koordinator Forum Bersama Peduli Merangin (F-BPM) kepada Aksi post Rabu (01/08).
Selain menghamburkan anggaran plesiran Kades ke Lombok juga dinilai tidak tepat karena daerah kabupaten Merangin ini adalah daerah pegunungan sementara daerah Lombok itu daerah kepulauan yang di kelilingi lautan,
“Wisata pantai laut, emang di Merangin ada laut apa? Salah sasaran itu harusnya daerah pertanian biar ada yang bisa diterapkan ke darah kita lagi pula cuma Kades di Merangin lah yang sibuk jalan-jalan. Kemajuan serta pertumbuhan ekonomi desa nya masih tetap saja seperti itu. Jadi apa yang mereka cari kecuali melancong,”Pungkas Masroni,
Seperti diketahui Dewan Perwakilan Cabang Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Merangin menggelar kegiatan Bimbingan Teknis dan orientasi lapangan selama 6 hari, terhitung sejak Rabu (25/07/2018) hingga Selasa (31/07/2018) lalu.
Dengan rute Bimtek yang digelar 2 hari di Abadi Convention Center (ACC) Jambi, yakni 25-27 Juli, kemudian mendatangi Kantor Kemendes dan Transimigrasi RI terakhir ke Lombok mengunjungi Wisata Pantai Laut.
Kegiatan yang diikuti 108 perangkat Desa ini setidaknya menghabiskan Anggaran mencapai Rp 10 Juta Rupiah.
Ketua Apdesi Merangin, Samsul Fuad mengatakan dana yang digunakan sebagai biaya perjalanan selama Bimtek ditanggung oleh masing-masing Desa dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
“Biaya senilai Rp 10 Juta, ditanggung masing-masing Desa menggunakan dana ADD,” ujar Fuad
Kadis PMD Merangin Ladani yang ikut sebagai pendamping Apdesi ke Lombok tersebut menyebutkan biaya yang digunakan masing-masing Desa akan dipertanggungjawabkan dan dilaporkan ke Pemerintah Merangin.
“Desa wajib membuat SPJ perjalanan Dinas, kita bantu pembuatan SPTnya sesuai Nota Dinas yang dibuat Apdesi”. Kata Ladani.(nzr)