Kerinci, AP – Meskipun sudah memasuki hari ketiga, pasca kerusuhan. Namun, hngga Kamis (02/08) kemarin, belum ada kepastian jumlah kerugian yang diderita.
Kepala BPBD Kabupaten Kerinci, Datifus, menyebutkan, saat ini pihaknya bersama dinas dan pihak terkait baru selesai mendata jumlah rumah yang rusak. Sementara, untuk besar nominal kerugian yang dialami masih sedang dihitung.
Untuk rumah rusak berat, karena terbakar berjumlah delapan unit. Sementara rusak ringan seperti kaca pecah dan lainnya berjumlah 39 unit, 12 motor dan satu mobil dibakar. “Tim baru turun hari ini (kemarin, red) ke lapangan, untuk menghitung jumlah kerugian,” ungkap Darifus.
Pengakuan dia, konflik pentagen adalah bencana. Sementara, untuk penanganan dan bantuan perlu menyesuaikan dengan aturan yang berlaku. “Pemkab akan lakukanlangkah kongrit, seperti menetapkan status tanggap darurat, tentunya kita berharap akan mendapatkan bantuan dari Provinsi,” ungkapnya.
Lebih jauh dia, guna membantu memenuhi kebutuhan makan warga, BPBD Kerinci telah menurunkan satu unit mobil dapur umum. Selain itu, pihaknya juga menurunkan anggota TRC untuk membantu memenuhi kebutuhan warga salah, satunya mempersiapkan kebutuhan makan bagi warga.
“Ya, kita sudah menurunkan mobil dapur umum ke Pentagen sejak kemarin,” kata Darifus.
Tim TRC dan Mobil Dapur umum, lanjutnya memiliki tugas sebagai sarana dan membantu warga memasak makanan yang diberikan bagi warga yang ada di Pentagen, terutama yang ada di pengungsian. “Kita juga telah mendirikan tenda untuk pengungsi, yang dibangun sesaat setelah bentrok guna membantu warga,” jelasnya.
Dapur umum dan anggota sambung Darifus, akan tetap dilapangan (Desa Pentagen, red) hingga Sabtu (05/08) nantinya. Jika nantinya masih dibutuhkan, maka pihaknya akan memperpanjang untuk persediaan dapur umum dan anggota dilapangan. “Untuk tahap pertama, direncanakan sampai hari sabtu. Jika masih diperlukan, maka akan kita perpanjang,” ucapnya.
Sementara itu Rinaldi, tokoh masyarakat Desa Pentagen, dikonfirmasi via telfon mengatakan bahwa hingga Rabu (02/08) kemarin, warga Pentagen masih mengungsi didalam masjid dikarenakan masih trauma. “Namun sebagian warga, juga sudah ada yang mulai pulang kerumah membersihkan puing-puing pasc penyerangan,” singkat Rinaldi.
Saat ini simpati dari sejumlah warga hingga mahasiswa Kabupaten Kerinci, bahkan sejumlah warga hingga Mahasiswa melakukan penggalangan dana untuk membantu korban bentrok antar dua desa tersebut.
Seperti yang dilakukan sejumlah Desa di Kerinci, Sekolah, hingga organisasi yang berkeliling untuk menggalang dana untuk membantu meringankan beban dari korban bentrok antar warga yang terjadi di Pentagen.
“Ya kami berkeliling menggalang dana membantu meringankan beban warga Pentagen,” ungkap Malsi Zain, warga Desa Cupak.
Tidak hanya warga Cupak saja, sejumlah Mahasiswa Kerinci dan sungai Penuh ikut turun melakukan penggalangan dana membantu warga Pentagen yang terkena dampak bentrok yang terjadi beberapa hari lalu.
Sejumlah organisasi dan komunitas yang ada dalam Kerinci dan Kota sungai Penuh Lakukan Penggalangan dana, salah satunya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kerinci dan Kota Sungai Penuh, yang mana mereka lakukan gelar aksi penggalangan dana membatu korban bentrok Dua desa tersebut, Rabu (01/08).
Even Satria, Mantan Ketum PMII Kerinci selaku Koordinator aksi penggalangan dana tersebut membeberkan kegiatan ini untuk meringankan beban korban yang tertimpa musibah kebakaran dan sesuai dengan devisi PMII untuk mewujudkan kepedulian kepada sesama.
“Hasil aksi penggelangan dana ini, kami akan serahkan berupa uang, pakaian dan sembako. Korban yang tertimpa musibah dapat meringankan sedikit kebutuhannya,” ujar Even Saat lakukan Penggalangan dana siang tadi
Aksi solidaritas ini, lanjutnya akan dilaksanakan beberapa hari Kedepan. ” Alhamdulillah Hari ini kita baru start lakukan penggalangan dana mulai jam 12.30 WIB, harus ini kita fokus di Pusat Kota Sungai penuh, di simpang-simpang lampu merah dan toko-toko para pedagang, Besok insyallah ke pasar kalangan”, tandasnya. (hen)