MUARATEBO,AP- Lagi-lagi menyangkut realisasi anggaran pembangunan Dana Desa (DD) tak tranaparan, kali ini di desa Betung bedara barat, kecamatan Tebo ilir di pertanyakan. Antara lain rehabilitasi dinding sayap irigasi (pintu air) sawah, pemotongan honor perangkat desa juga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) cuma bertahan dua bulan.Bahwa perlu diketahui pihak desa menjalankan usaha pangkalan gas elpiji adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa setempat.
“Diungkap salah satu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Betung bedarah barat kepada Aksipost Selasa (07/8) kemarin bahwa dalam program perencanaan kegiatan desa,”masyarakat tidak pernah di libatkan. Hal ini terjadi selama di jabat oleh kepala desa (Kades) Kuspani. Dia hanya menyampaikan ke BPD, perangkat desa dan masyarakat di forum rapat cuma untuk pengesahannya saja.
“Dalam rapat bersama BPD, perangkat desa dan masyarakat, di situlah Kades memberitahu kegiatan desa yang akan di jalankannya. Absensi kehadiran dalam rapat, di anggap sebagai persetujuan pelaksanaan kegiatan yang mereka tetapkan “ucap seorang anggota BPD yang namannya tak ingin disebutkan.
Dipaparkannya, usaha pangkalan gas elpiji yang dikelola oleh Bumdes dibentuk dan di biayai DD 2017 sudah tutup tidak aktif lagi. Masyarakat pun tidak tau di mana keberadaan aset Bumdes berupa tabung gas elpiji berukuran 3 Kg dan lainnya.
“Berapa besar anggaran Bumdes tidak begitu jelas. Yang saya tau pangkalan gas cuma berjalan sekitar dua bulanan. Hingga kini tak ada lagi kegiatannya. Informasi yang beredar Bumdes tertipu sama perantara pembelian gas “sebutnya meyakini.
Bukan cuma itu, pembangunan fisik dinding atau sayap pintu air persawahan masyarakat, tidak di ketahui dari mana sumber anggaran yang dimanfaatkan disana. Penelusuran koran ini dilapangan terkesan dinding penahan air semacam turap di kerjakan asal jadi.
“Namun sayangnya, nomor handphone 082292934xxx milik kepala desa betung bedarah barat, Kuspandi saat dihubungi, Selasa (7/8), bernada tidak aktif atau sedang berada diluar jangkauan. (ard)