Kualatungkal, AP – Permasalahan air bersih dan listrik di Tanjabbar masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pasalnya, milyaran rupiah sudah digelontorkan namun masih banyak keluhan masyarakat terkait belum mengalirnya air bersih.
“Tahun ini Pemkab sudah menghabiskan Rp 30 milyar lebih. Belum juga sampai airnya ke Kualatungkal. Kalau airnya hanya mengalir di wilayah ulu, dari dulu juga warga di sana sudah menikmati Air bersih, beda dengan wilayah ilir,” kata Rudi, warga Kualatungkal.
Keluhan lain adalah soal listrik, hampir seluruh jaringan di dalam kota kecuali di jalan utama dan perkantoran merupakan jaringan lama layak diperbaharui. Bukan hanya jaringan, masyarakat juga selama ini dibohongi daya yang dijual PLN tak sepadan dengan yang dinikmati, sementara pembayaran terus naik setiap tahunnya.
“Ini juga harus menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah. Intinya masyarakat menunggu komitmen pemerintahan Safrial merealisasikan air bersih bagi masyarakat Kualatungkal,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Tanjab Barat H Safrial mengaku optimis menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebab, hingga kini pihaknya gencar dan fokus pada peningkatan infrastruktur.
“Insyaallah air bersih tahun ini selesai di kota Kualatungkal,” ujar Safrial, Bupati Tanjung Jabung Barat beberapa waktu lalu.
Untuk masalah listrik katanya hingga kini terus mendesak PLN Rayon Kualatungkal terkait permasalahan belum beroperasinya PT TJP. Bahkan Safrial mendesak apabila pada tanggal yang sudah ditentukan belum beroperasi, maka akan dilakukan pemutusan kontrak.
Dirinya optimis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena PLN telah mengambil langkah apabila PLTG tidak ada perkembangan, maka akan dilakukan pemutusan kontrak.
“Kalau PLTG tidak ada action, maka dia akan putus kontrak kerja dengan PLTG. Meesin dengan daya 10 megawatt akan dibawa ke sini,” pungkasnya. (Her)