Kualatungkal, AP – Mitra Sawit Jambi (MSJ) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi diduga sengaja membocorkan limbah sisa produksi di aliran sungai yang melewati pemukiman warga sekitar.
Sekurangnya, ratusan warga dari tiga desa dan kelurahan yang letaknya tak jauh dari lokasi pabrik terkena dampak langsung dari kebocoran limbah perusahaan yang menyebabkan aliran sungai berubah hitam pekat dan berbau.
Lantaran tidak dapat menggunakan air sungai, sebagian warga terpaksa menggunakan bantuan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dampak kebocoran limbah juga menyebabkan warga sementara gantung jaring lantaran tidak bisa mencari ikan untuk kebutuhan lauk pauk sehari-hari.
Kades Dusun Mudo, Anggi Saputra membenarkan dugaan adanya kebocoran limbah dari pihak perusahaan yang dirasakan sejak sepekan terakhir. Dari wilayah tiga desa yang tercemar, dua desa mengalami dampak terparah yakni desa Dusun Mudo dan Rantau Badak Lama.
Warga sekitar tidak bisa memanfaatkan air sungai yang kondisinya berubah hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah.
Untuk membahas persoalan tersebut, warga mengadakan rapat bersama pihak BLH kabupaten, Provinsi dan pihak PT MSJ duduk bersama.
Hasil rapat awal, Pihak perusahaan yang mengakui adanya kebocoran limbah akibat luapan air hujan menyanggupi penggantian kerugian warga mulai hingga melakukan penyebaran kembali bibit ikan di sungai yang tercemar.
Disinggung soal dampak kesehatan yang mungkin menimpa warga sekitar, Anggi mengaku belum mendapat laporan kemungkinan adanya serangan penyakit kulit.
“Belum ada laporan. Tetapi dampaknya warga tidak berani menggunakan air sungai sejak seminggu terakhir. Sekarang memang airnya mulai kelihatan normal kembali,” ujar Anggi saputra, Kades Dusun Mudo.
Informasi dihimpun, dua wilayah desa terparah yang terkena dampak aliran limbah yakni desa Dusun Mudo dan Rantau Badak lama. (her)