Jakarta, AP – Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan masyarakat agar selalu waspada adanya upaya-upaya untuk melemahkan bahkan menghilangkan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
“Jadi kita lihat sejarah dari Indonesia merdeka sampai sekarang sudah berapa kali upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara itu, tapi alhamdulillah selalu gagal total termasuk pemberontakan fenomenal G 30 S/PKI. Pancasila ternyata masih sakti,” kata Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, (28/8).
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI DR H Mahyudin ST MM dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan P4TK, KNPI Jatim, dan RH Center, di Gedung Krakatau, Kompleks Gedung PPPPTK PKn dan IPS, Kota Batu, Jawa Timur.
Lebih lanjut Mahyudin penjelaskan banyak sekali upaya sistematis yang tidak ingin bangsa ini mengingat lagi hal yang sangat fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila.
Beberapa upaya tersebut, antara lain tokoh sentral PKI DN Aidit waktu itu menyampaikan bahwa Pancasila itu alat pemersatu bangsa, tapi kalau Indonesia sudah bersatu, Pancasila tidak dibutuhkan lagi.
Puncaknya adalah peristiwa G 30 S/PKI. Upaya lainnya adalah pemberontakan DI/TII, Permesta, dan lainnya.
Sedangkan pada era sekarang, lanjut Mahyudin, ancaman-ancaman tersebut belum surut bahkan terus muncul dengan berbagai wujud baru, antara lain narkoba, masuk pemahaman-pemahaman radikal mendegradasi nasionalisme anak bangda sampai kemajuan teknologi dan media sosial pun bisa menggerus nasionalisme anak bangsa terutama generasi muda jika tidak bijak dan hati-hati dalam menggunakannya.
“MPR dengan Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD RI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) adalah upaya negara untuk membendung berbagai potensi ancaman tersebut dengan merefresh kembali pemahaman anak bangsa Indonesia akan nilai-nilai luhur bangsa,” katanya pula.
Namun, Mahyudin mengingatkan bahwa segala upaya merefresh kembali pemahaman nilai-nilai luhur bangsa butuh peran dan kiprah aktif seluruh anak bangsa.
“Intinya, semua saling mengingatkan satu sama lain menjadi agen pemahaman Pancasila di lingkungan sekitarnya, seperti peran para guru dam pendidik yang sangat strategis perannya di lingkungan sekolah dan dunia pendidikan,” katanya pula. ant