Kualatungkal, AP – Baru beberapa bulan dibangun Lampu Warning Light menggunakan tenaga surya yang dibangun menggunakan dana APBN, sebanyak dua titik terletak didesa Bram Itam Raya Kecamatan Bram Itam Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), salah satu lampu nya tidak bisa difungsikan atau digunakan.
Pasalnya, aki tempat penyimpanan energy listrik tersebut beberapa waktu lalu telah raib digondol maling. Salah satu warga setempat, Saleh mengatakan, untuk kejadian hilangnya aki penyimpanan energy listrik tersebut diperkirakan hampir satu minggu lebih,itu pun warga setempat tidak mengetahui kapan terjadinya.
“Kita Terkejut juga lampu Warning Light yang selalu hidup, ternyata telah dicuri orang,” ungkapnya.
Dirinya mengakui, tidak mengetahui secara pasti siapa yang telah mencuri aki penyimpanan energy listrik lampu Warning Light tersebut.
“Padahal ini baru beberapa bulan dibangun,” ucapnya singkat.
Terkait hal tersebut Dinas Perhubungan Tanjabbar Melalui Kabid daratnya Junaidi Tanjung menyebut untuk hilangnya aki penyimpanan energy yang menggunakan tenaga surya tersebut, pihak dari dinas sudah melaporkan kebalai Trasportasi Darat Propinsi untuk ditindak lanjuti.
“Pihak kita juga langsung mengecek dan memastikan, apakah benar tidak hidupnya lampu tersebut dikarenakan aki penyimpanannya hilang diambil maling,ternyata hal tersebut benar akinya diambil pencuri,” ujarnya.
Pihaknya bersama dengan pihak desa telah berkoordinasi untuk menjaga Fasilitas umum, agar fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan bersama-sama, apalagi pembangunanya menggunakan uang Negara.
“Kita berharap juga masyarakat sekitar dapat menjaga dan merawat, sebab untuk kepentingan umum maupun untuk orang banyak,” sebutnya.
Saat disinggung, apakah ada perhatian dari pihak balai terkait laporan hilangnya aki lampu Warning Light yang telah dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten? Kata Junaidi pihak balai Tranportasi darat akan berupaya agar aki penyimpanan energy yang mengunakan tenaga surya dapat diganti .
“Rencananya juga pihak balai akan berkoordinasi dengan pihak rekanan, bagaimana solusinya, ” ungkapnya . (Her)