Jakarta, AP – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyiapkan strategi produksi dalam menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang tengah terjadi.
“Banyak dari kita yang memang sudah bersiap mulai dari menyiapkan strategi produksi yang lebih efisien, pengaturan waktu distribusi dan manajemen marketing, kata Wakil Ketua Apindo bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta Widjaja Kamdani melalui pesan elektronik di Jakarta, Selasa, (4/9).
Shinta menyampaikan bahwa bisnis harus tetap jalan, di mana pengusaha berupaya agar tidak menjadikan situasi ini untuk mengambil strategi yang justru menimbulkan dampak negatif terhadap iklim usaha.
Untuk beberapa bisnis yang berorientasi ekspor, lanjut Shinta, seperti otomotif kemungkinan besar akan mulai menambah fokusnya ke pasar luar negeri, karena saat ini kapasitas terpakai mereka baru sekitar 1 juta dari sekitar 2 juta mobil per tahun.
“Ekspor komoditi juga perlu diperluas dan ditingkatkan. Hal ini mau tidak mau karena kita harus perbaiki dulu kondisi saat ini sebelum menatap solusi yang lebih resilient,” ungkap Shinta.
Menurutnya, para perwakilan bisnis di luar negeri juga harus menyadari akan kondisi saat ini dan secara proaktif memetakan pasar di negara tempat mereka bekerja dan membantu pengusaha yang ingin masuk ke sana.
Menurut Shinta, pelemahan rupiah akan berlanjut karena memang tekanan kepada negara berkembang masih tinggi karena krisis Turki dan Argentina, ditambah Brazil dan Afrika Selatan.
“Belum lagi The Fed masih akan menaikkan suku bunganya, dan dampak perang dagang yang akan segera terasa,” katanya. ant