Jakarta, AP – Deputi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Sigit Priohutomo mengatakan pemerintah menjaga penyakit menular yang berpotensi menjadi pandemi hanya sebatas pada hewan dan tidak tertular pada manusia.
“Semua penyakit berpotensi menjadi pandemi dan bisa menyebar ke manusia. Kalau kita bisa membatasi sampai di binatang saja, walau itu pun sebenarnya masih berbahaya, kita konsentrasinya jangan sampai menyebar kepada manusia,” kata Sigit di Jakarta, Rabu, (5/9).
Sigit mengatakan saat ini pemerintah telah memiliki sistem dalam upaya pencegahan penularan penyakit yang berpotensi menjadi pandemi berbasis aplikasi.
Aplikasi tersebut diberi nama SIZE yaitu Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases yang fungsinya untuk deteksi dini apabila terjadi suatu penularan.
“Kita punya sistem peringatan seperti itu, kalau ada masalah di daerah baik itu pada binatang sebelum ke manusia, kita sudah mempunyai sistem sehingga kita bisa gerak cepat ke lapangan,” katanya.
Sigit mengatakan sistem informasi tersebut akan ditingkatkan lagi menjadi SIZE generasi kedua yang memungkinkan penanganan dilakukan tanpa perlu menurunkan tim dari pusat, melainkan segera ditangani oleh petugas di lokasi.
“Sistem informasi kita tingkatkan dengan sistem komunikasi yang semakin tinggi. Jadi kita tidak perlu pergi ke sana, tapi secara kemampuan mereka yang di lapangan akan bisa langsung memberikan laporan, analisis dan sebagainya,” kata dia.
Menurut dia kemampuan Indonesia dari segi infrastruktur seperti laboratorium maupun tenaga ahli sudah sangat mumpuni untuk pencegahan penyakit menular hingga pandemi.
Sigit menyadari pemerintah Indonesia masih kurang di bidang koordinasi dan informasi antarkementerian-lembaga terkait. Dia berharap dengan adanya Pertemuan Koordinasi dan Penyusunan Rencana Kerja Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Berpotensi Pandemi bisa mengatasi kekurangan yang dimiliki.
“Cuma kekurangan kita di komitmen, koordinasi dari kita semua. Dan kita harapkan dari pertemuan ini akan ditingkatkan koordinasi, informasi persebaran, dan lain-lain. Artinya kepentingan untuk mitigasi permasalahan-permasalahan itu tidak jadi lebih besar lagi,” kata Sigit. ant