Jakarta, AP – Kementerian Pertanian membantu rumah tangga miskin (RTM) masing-masing dengan 50 ekor ayam bibit unggul, pakan 400 kg, vaksin, dan satu kandang melalui program Bekerja.
Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Profesor Dedi Nursyamsi di Jakarta, Minggu, mengatakan program tersebut, antara lain, dilaksanakan pada tahun anggaran 2018 untuk 11.852 RTM di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Program ini kami sebut Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera atau Bekerja, berbasis pertanian,” kata Dedi yang juga penanggung jawab supervisi Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut Dedi, Bekerja merupakan program strategis Kementan yang bertujuan menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Di tempat terpisah Bupati Tasikmalaya yang baru dilantik menjadi Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, menyambut baik dan mendukung program itu untuk kemaslahatan masyarakat Tasikmalaya.
“Saya telah perintahkan aparat di Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dan Dinas Pertanian untuk bersama-sama Kementan segera implementasikan program ini,” kata Uu.
Program Bekerja di Kabupaten Tasikmalaya meliputi lima kecamatan yaitu Sukahening, Jatiwaras, Salopa, Cikatomas, dan Sodonghilir.
Melalui program itu diharapkan angka kemiskinan di lima kecamatan tersebut menurun secara signifikan.
Kegiatan ini terdiri tigatahap yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Jangka pendek meliputi budi daya sayuran dan buah di pekarangan atau pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL).
Sementara jangka menengah berupa pemeliharaan ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB), dan jangka panjang meliputi budidaya tanaman tahunan (kelapa, kakau, pala, lada, mangga, dan manggis).
Tercatat, hingga awal September telah dibagikan 90.000 ekor bibit ayam KUB kepada 1.800 RTM di Salopa, Jatiwaras, dan Sukahening. Sementara hingga awal September 2018, terdapat 11.000 ekor ayam KUB didistribusikan di Sodonghilir. Jadi total bibit ayam KUB yang diberikan mencapai 110.000 ekor kepada 2.020 RTM.
Ayam KUB memiliki keunggulan antara lain dapat mulai bertelur pada umur 22 minggu atau 5,5 bulan dengan potensi telur hingga 160-180 butir per tahun. Jumlah ini dua kali lipat dibanding hasil ayam petelur lainnya.
Menurut Direktur Indonesia Agroekologi Institut Syahroni, program Bekerja yang memberi bantuan berupa ayam dan bibit merupakan integrasi yang baik.
“Mereka diberi kail, bukan ikan,” kata Syahroni.
Aktivitas pertanian seperti peternakan ayam juga menjadi pabrik bahan organik sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik. ant