Jambi, AP – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi Fachrori Umar mengatakan peremajaan kelapa sawit yang diprogram Kementerian Pertanian RI merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi khususnya 660.000 petani kelapa sawit.
“Peremajaan kelapa sawit sangat penting mengingat sektor pertanian sub sektor perkebunan merupakan salah satu andalan bagi perkembangan perekonomian Provinsi Jambi, karena lebih kurang 660 ribu kepala keluarga petani yang bergelut pada sektor perkebunan dengan luasan lebih lahan kurang lebih 1,68 juta hektare,” katanya saat mendampingi Menteri Pertanian RI dalam kunjungan kerja ke Desa Ujung Tanjung Kecamatan Bahar Selatan Kabupaten Muarojambi, Senin, (10/9).
Fachrori mengatakan perkebunan di Provinsi Jambi cukup potensial dan merupakan aset dan modal dasar dalam pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sub Sektor perkebunan kata Fachrori menyumbang PDRB sebesar 18,36 persen dari total PDRB Provinsi Jambi setiap tahunnya, sehingga Pemprov Jambi mengandalkan komoditi perkebunan untuk menyejahterakan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.
“Lahan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi sekitar 791 ribu hektare, dengan jumlah petani sekitar 210 ribu kepala keluarga, terdiri dari perkebunan rakyat, perkebunan BUMN dan perkebunan swasta,” kata Fachrori.
Dijelaskannya, kelapa sawit diperkenalkan di Provinsi Jambi sekitar tahun 1982 sampai 1983 melalui pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR), sehingga banyak area kelapa sawit yang telah memasuki masa peremajaan.
“Tercatat lebih kurang 63 ribu hektare tanaman kelapa sawit yang harus diremajakan saat ini sampai beberapa tahun ke depan,” katanya menjelaskan.
Dia mengungkapkan, Provinsi Jambi ditargetkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan untuk melaksanakan peremajaan kelapa sawit tahun 2018 seluas kurang lebih 15 ribu hektare di enam kabupaten yaitu Muarojambi, Batanghari, Tanjungjabung Barat, Merangin, Bungo dan Tebo.
“Peremajaan kelapa sawit menjadi persoalan yang penting dan menjadi perhatian kita bersama. Kita harus segera mewujudkan peremajaan kelapa sawit, karena akan berdampak negatif terhadap perekonomian di Provinsi Jambi, khususnya bagi petani kelapa sawit, jika tidak cepat diwujudkan,” kata Fachrori.
Fachrori juga berharap agar Pemerintah Pusat kedepannya bisa memberikan lebih banyak kemudahan, sehingga peremajaan kelapa sawit dapat lebih cepat dilaksanakan, yang nantinya akan menjadi salah satu pendorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jambi.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya ke Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muarojambi itu melakukan peremajaan kelapa sawit ditandai dengan penumbangan pohon kelapa sawit yang sudah tua dan tidak produktif lagi kemudian penanaman bibit kelapa sawit unggul, serta melakukan penanaman jagung di sela tanaman kelapa sawit.
“Untuk replanting kelapa sawit, Kementerian Pertanian RI memberikan bantuan bibit kelapa sawit dan pupuk kepada petani kelapa sawit di seluruh Indonesia. Bibit yang kami berikan ini adalah jenis bibit unggulan terbaru dengan produksi 36-40 ton,” kata Amran.
Amran mengatakan sektor pertanian menjadi salah penggerak dan penopang perekonomian Indonesia, termasuk dalam subsektor perkebunan kelapa sawit.
“Ekspor sawit Indonesia katanya sudah mencapai 33 juta ton per tahun untuk Crude Palm Oil (CPO) dengan nilai kurang lebih 390 triliun rupiah dan kita kini menjadi pengekspor terbesar di dunia,” katanya.
Pemerintah pusat katanya terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dengan melakukan peremajaan kelapa sawit, diikuti dengan memberikan bantuan bibit kelapa sawit dan pupuk.
Dalam kunjungan kerjanya itu, Mentan memberikan bantuan untuk kecamatan itu berupa 20 unit traktor roda dua, 50 unit pompa air, 50 unit cultivator, 50 unit handsprayer, dua unit excavator, lima unit combine harvester kecil, satu unit combine harvester sedang, 10 unit power threser dan 5 unit corn sheller.
Selain itu Mentan juga memberikan bantuan untuk antara lain, bantuan dana peremajaan kelapa sawit untuk 890,63 hektare, bantuan bibit kopi untuk 370 hektare, bantuan benih karet untuk 390 hektare, bantuan benih jagung untuk 390 hektare, dan bantuan kegiatan pasca banjir berupa bibit kopi sebanyak 31.000 batang. ant