Jakarta, AP – Pemerintah Indonesia menyampaikan keinginan untuk mengatasi berbagai hambatan perdagangan dengan Vietnam guna mencapai target perdagangan bilateral senilai 10 miliar dolar Amerika Serikat pada 2020.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, (12/9).
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Vietnam Tran Dai Quang di Hanoi pada Selasa (11/9), kedua pemerintah telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
Tren perdagangan antara kedua negara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan nilai mencapai hampir tujuh miliar dolar AS pada 2017.
Ekspor produk otomotif Indonesia ke Vietnam, misalnya, telah dilakukan tiga kali, dimana sebanyak 1.528 mobil Indonesia diekspor ke Vietnam hingga Juli 2018.
“Namun, beberapa kendala terkait dengan inspeksi masih ada, yang kemarin telah dijelaskan secara rinci (oleh Presiden Jokowi) kepada presiden Vietnam,” kata Menlu Retno Marsudi dalam sebuah video yang diterima oleh Antara.
Sebelumnya, impor mobil penumpang bertipe “completely built-up” (CBU) dari Indonesia ke Vietnam sempat turun tajam setelah penerbitan Keputusan No. 116 tahun 2017. Impor mobil penumpang jenis CBU dari Indonesia mencapai titik terendah, yakni hanya sebanyak 592 unit dengan nilai 10,9 juta dolar AS pada November 2017.
Namun, pada Maret 2018, pemerintah Vietnam telah setuju untuk membuka kembali pasarnya untuk ekspor produk otomotif Indonesia setelah pemerintah Indonesia setuju untuk mematuhi peraturan impor Vietnam tentang sertifikat Persetujuan Jenis Kendaraan (VTA) untuk kendaraan CBU.
Menurut data statistik Vietnam, negara itu telah mengimpor 38.832 mobil penumpang jenis CBU senilai 718 juta dolar AS dari Indonesia pada 2017.
Sementara itu, impor produk otomotif oleh Vietnam dari Indonesia pada 2017 mencapai puncaknya pada Januari, yakni sebanyak 6.345 unit senilai 123,4 juta dolar AS.
Dengan mempertimbangkan Vietnam sebagai salah satu mitra penting Indonesia di kawasan ASEAN, dengan populasi 95,54 juta orang, pemerintah Indonesia melihat potensi untuk mengembangkan kerja sama ekonomi yang besar antarkedua negara.
Terkait dengan investasi, Menlu Retno menyebutkan bahwa beberapa investor Indonesia telah menginvestasikan modal mereka di Vietnam.
Tujuan utama dari kunjungan Presiden Jokowi ke Hanoi pada 11-12 September 2018 adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi dan memperluas akses pasar antara Indonesia dan Vietnam.
Indonesia dan Vietnam adalah negara-negara dengan populasi besar, peringkat pertama dan ketiga terbesar, di antara negara anggota ASEAN lainnya.
Kedua negara juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam tiga tahun terakhir, dengan rata-rata lima persen per tahun. ant