Jambi, AP – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Se-Provinsi menggelar aksi ujuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jambi, Kota Jambi Kamis (13/09).
Berasarkan pers rilisnya para mahasiswa menyebutkan, kondisi ekonomi Pemerintah Jokowi-JK mencekama masyarakat dan janji Pemerintah hanya tingal janji saja dan mereka menganggap beberapa kebijakan yang diambil seolah tidak peduli dengan masyarakat kecil.
“Masyarakat dicekik dengan tingginya pajak, naiknya harga BBM dan listik bahkan sekarang rupiah sempat bertengger diangka Rp15.000,” kata para pendemo.
Angka pisikologis ini, lanjutnya berimbas krisis ekonomi berkepanjangan bagi kehidupan rakyat. Ditambah lagi Jokowi pernah menadatangaini Perpres No 20 tahun 2018 tentang pengguna tenaga kerja asing.
“Dengan ditandatangani (Perpres No 20 tahun 2018) berpotensi meningkatnya pengangguran di Negeri Indonesia karnena sangat menganggu lapangan tenaga kerja Indonesia,” jelasnya.
Dengan alasan itu, para mahsiswa menyampaikan beberapa tuntutanya seperti, mendesak Pemerintah jokowi-Jk segera menstabilitaskan ekonomi bangsa.
“Meminta Pemerintah Jokowi-JK untuk bertanggung jawab atas reformasi hukum bebas korupsi, dan meminta agar Perpres no 20 tahun 2018 tentang penggunaan tenaga kerja asing dicabut,” lanjutnya.
Dan apabila tuntun mereka tidak dipenuhi, maka Aliansi mahasiswa Se-Provinsi Jambi minta agar Presiden dan Wakil Presiden RI untuk mundur dari kursi Jabatanya.
Sementara itu Koordinator Lapangan (Korlap) dari aksi Arbi kepada awak media mengatakan, kepada awak media mengatakan sangat kecewa Karena dari sekian banyak anggota DPRD Provinsi Jambi tdak dapat muncul dihadapn mereka.
“Seharusnya yang di temuin itu ada tiga 30 atau 40 orang anggota Dewan, dan yang ada di dalam tadi cuma empat orang anggota DPRD, dan kami aliasni mahasisiwa provinsi Jambi sangat kecewa,” kata Arby.
Lanjut Arby, jika poin poin itu tidak terealisasi dengan cepat mereka akan membentuk gerekan dengan masa yang lebih banyak.
“Jika DPR masih bermain seperti ini kami tetap komitmet berjuang seperti hari ini dengan masa yang lebih banyak lagi,” ujar Arby.
Arby juga menjelaskan aksi ini tidak ingin di tundangi siapun meskipun ada dari hamba ALLAH yang mengasih tetap di tolak.
“Tadi ada dari hamba ALLAH yang mengasih nasik kotak, kami tetap nolak karena kami menjaga komitment perjuaangan kawan – kawan,” ucap Arby.
Sementara itu anggota DPRD provinsi Jambi Muhamaddyah kepada awak media mengatakan, bahwa mereka menerima apa yang di sampaikan oleh para aliasi mahasiswa se-Provinsi Jambi ini, dan menurutnya ini murni tanpa ada kepentingan politik.
“Ini tidak ada kaitannya dengan pemilu, ini Ril dan murni. Dan apa yang sampaikannya benar benar kondisi yang terjadi di tengah tengah masyarakat,” kata Muhamaddyah. Rul/bdh