Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat angka deflasi perdesaan di Provinsi Jambi sebesar 0,38 persen.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Dadang Hardiawan, di Jambi Senin, (17/9). mengatakan deflasi di pedesaan terjadi pada dua kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.
Sedangkan inflasi di pedesaan terjadi pada lima kelompok konsumsi rumah tangga yaitu kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau perumahan; sandang; kesehatan serta kelompok transportasi dan komunikasi.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Jambi pada Agustus 2018, Nilai Tukar Petani (NTP) Jambi naik sebesar 0,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 97,48 menjadi 98,05.
Peningkatan NTP pada Agustus 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang naik sebesar 0,35 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,24 persen.
“Perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Perdesaan mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan dan pada Agustus 2018, IHK di wilayah perdesaan Provinsi Jambi sebesar 135,50 atau terjadi deflasi sebesar 0,38 persen,” kata Dadang.
Sementara itu pada Bulan Agustus 2018 Kota Jambi secara umum Provinsi Jambi mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi sebesar 132,61.
Inflasi di Kota Jambi terjadi pada enam kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks dan inflasi di Kota Muara Bungo terjadi pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran barang dan jasa karena adanya kenaikan indeks. ant