Jambi, AP – Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifuddin menuntut mundur anggota dewan yang terlibat gratifikasi berujung bentrok dengan aparat kepolisian di depan kantor DPRD Provinsi Jambi, Kamis (20/09).
Awalanya aksi ujukrasa mahasiswa UIN STS Jambi didepan gedung DPRD Provinsi Jambi yang berlokasi di kawasan Telanaipura Kota Jambi itu berjalan damai dengan orasi yang disampaikan oleh mahasiswa yang menuntut seluruh anggota DPRD Jambi untuk mundur dan mengosongkan gedung karena disebut terlibat kasus gratifikasi atau suap pengesahan APBD Jambi 2018. Kasusnya saat ini ditangani KPK dan sampai ke tahap proses persidangan.
Namun sekitar pukul 11.00 WIB, setelah beberapa jam para mahasiswa berorasi, tanpa diketahui penyebabnya tiba-tiba terjadi keributan sehingga terjadi bentrok antara aparat kepolisian.
Saling dorong dan kejar antara mahasiswa dan polisi terjadi di halaman gedung dewan tersebut. Aparat kepolisian terlihat masih terus berjaga di depan pintu masuk gedung DPRD Provinsi Jambi dengan perlengkapan lengkap anti huru hara.
Ratusan mahasiswa minta gedung DPRD dikosongkan dari anggota yang terlibat gratifikasi dan suap APBD 2018. Massa juga berharap malapetaka yang menimpa Jambi tidak terulang kembali.
Mahasiswa juga meminta Gubernur non aktif Jambi Zumi Zola Zulkifli yang telah ditetapkan dan menjadi tersangka oleh KPK dalam kasus garifikasi dan suap itu juga mundur.
Hingga pukul 12.00 WIB situasi di gedung DPRD Provinsi Jambi masih dijaga dan mahasiswa juga masih terus berorasi menyampaikan tuntutannya. ant