Muarasabak, AP – Dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2018 ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung jabung Timur (Tanjabtim) mengadakan 10 cabang lomba tingkat anak usia dini selama dua hari sejak tanggal 24 hingga 25 September kemarin.
Dari jumlah cabang lomba yang dilaksanakan itu diantaranya adalah, Melukis, finger painting, penyanyi solo, paduan suara, melukis KB, doa pendek, gerak dan lagu, pembuatan APE, mendongeng dan mencipta lagu.
Junaedi rahmad selaku Kadis Pendidikan Tanjabtim ketika dalam sambutannya menyampaikan, kalau peringatan HAN ini merupakan momentum dalam rangka mengembangkan visi dan misi strategis dalam upaya untuk meningkatkan hak asasi dan penghormatan anak indonesia khususnya untuk anak anak Tanjung Jabung Timur.
“Oleh sebab itu, anak anak perlu dibekali dengan keimanan, kepribadian, kecerdasan, ketrampilan jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani dan dapat tumbuh berkembang menjadi manusia yang bertaqwa kepada tuhan yang maha esa berbudi luhur, bersusila dan cerdas,” ucapnya.
“Dalam rangka memeriahkan HAN tahun 2018 pada pendidikan anak usia dini ini, maka Dinas Pendidikan Tanjabtim telah menyelenggrakan lomba lomba kreatifitas anak dan guru yang terdiri dari 10 cabang lomba,” lanjutnya.
Kemudian Junaedi menjelaskan, terlaksananya peringatan HAN yang diselenggarakan itu, telah berdasarkan Undang undang dasar 1945, Undang undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia, undang undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, undang undang 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan keputusan Presiden Indonesia nomor 44 tahun 1984 tentang Hari Anak Nasional serta Keputusan Presiden nomor 36 tahun 1990 tentang konprensi hak hak anak.
“Adapun tujuannya adalah, untuk meningkatkan dan menumbuh kembangkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif setiap individu keluarga, masyarakat, dunia usaha dalam rangka menciptakan lingkungan yang berkwalitas untuk anak,” jelasnya.
“Selain itu, juga dapat memberikan informasi yang seluas luasnya kepada seluruh keluarga, masyarakat tentang pentingnya membangun karakter melalui pemenuhan hak hak dan pengasuhan yang berkwalitas dimulai dari keluarga,” sambungnya.
Junaedi melaporkan kepada bunda PAUD bahwa, pelaksanaan HAN tahun 2018 ini sudah dimulai dari tanggal 24 kemarin. “Dan hari ini merupakan hari puncak dan penutupan Hari Anak Nasional,” sebutnya.
Kemudian Bunda PAUD Tanjabtim Hj. Wirdayanti Romi dalam sambutannya memaparkan, kalau anak adalah pewaris kepemimpinan bangsa Indonesia masa depan.
“Artinya hak anak pada hakikatnya merupakan instrumen untuk melindungi anak dari kekerasan dan dari penyalahgunaan. Hak anak bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai potensi secara utuh. Pada saat bermain, bermain lah dengan senang hati dan bergembira bersama kawan kawan. Namun jangan lupa untuk belajar. Bunda dan ayah jangan melarang, tetapi dipantau. Kalau waktu belajar, belajar lah,” papar Wirdayanti Romi.
Ia menegaskan, kalau usia anak sejak usia dini memiliki memory yang kuat untuk merekam apapun yang beliau lihat dan dengar. “Jadi, Kita selaku orang tua lah yang harus mendidik anak dan mengarahkan kepada yang benar.
Dan kita lah yang tahu mana yang benar dan salah mana yang baik maupun yang buruk,” tegasnya.
Seperti masalah pada handphone, Wirdayanti Romi berharap agar jangan terlalu dibebaskan kepada anak anak sejak usia dini. Karena akan berdampak untuk masa depan anak jika terlalu dibebaskan.
“Boleh, karena zaman sekarang susah untuk tidak mengenal handphone. Padahal kadangpun mereka lah yang lebih pintar dari kita dalam mengotak atik handphone. Tetapi diberi jedah atau diberi waktu kapan saat anak anak bisa memegang handphone maupun kapan jedah tidak memegang handphone. Harus dibimbing dan harus dilihat apa aplikasi yang mereka bisa lihat. Jangan sampai kita keteledoran, karena sebagai orang tua tidak bisa memantau kegiatan anak dalam aplikasi yang kita berikan. Kasihan kedepannya,” harapnya.
“Saat ini kita bisa lihat di media sosial kejadian anak anak yang dibawa umur selalu dibiarkan memegang handphone atau kurang perhatian dari orang tua . Penyakit yang akhirnya bisa diderita oleh anak kita. Kita harus tahu, yang rugi dan susah kita juga kalau anak kita diberi handphone sejak usia dini tanpa ada pengawasan dari orang tua,” ujarnya.
Untuk mencegah hal tersebut, perlu dicegah dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memberikan perlindungan tumbuh anak yang optimal. Lingkungan yang kondusif ini, harus dinilai dari keluarga terlebih dahulu. Karena keluarga adalah sebagai lembaga pertama dan utama yang dapat menciptakan hak genius.
“Melalui peringatan Hari Anak Nasional tahun 2018 di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ini, semoga dapat menggugah dan mendapatkan kepedulian setiap individu, orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha dan anak anak di bumi sepucuk nipah serumpun nibung,” pintanya.
Pada puncak acara Hari Anak Nasional yang diselanggarakan itu, dihadiri oleh Bupati Tanjabtim H Romi hariyanto yang diwakili oleh Asisten II Agus sadikin, Bunda PAUD Wirdayanti Romi, Andini friska ahmad Istri Wakil bupati, Kadisdik Junaedi rahmad, Sekdis Pendidikan Mamiati, Bidang PAUD, UPTD, Duta baca Provinsi jambi Melani kadar, para undangan dan peserta lomba.
Reporter : Hipni Asro