Jambi, AP – Realisasi sasaran pemberian vaksin measles rubella (MR) di Provinsi Jambi baru mencapai 63 persen atau masih jauh dari target sasarannya, kata Kepala Seksi Imunisasi dan Surveilens pada Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Ike Silviana.
“Dari target sasaran 914 ribu anak usia 9 bulan hingga 15 tahun untuk pemberian vaksin, saat ini baru terealisasi 63 persen,” katanya di Jambi, Selasa.
Masih rendahnya sasaran pemberian vaksin rubella tahap kedua ini menurut dia karena sejumlah faktor termasuk polemik kehalalan produk vaksin tersebut.
“Hingga akhir September 2018, target kita sudah harus capai 95 persen,” katanya.
Dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi, Kota Jambi termasuk realisasinya masih yang paling rendah atau baru mencapai 40 persen dibandingkan daerah lain.
Sedangkan untuk stok cairan imunisasi vaksin rubella masih cukup, karena terus disuplai oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Syamsiran Halim memastikan memperpanjang pemberian vaksin MR di Provinsi Jambi hingga satu bulan ke depan atau hingga akhir oktober.
Hal ini merujuk pada Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan RI bahwa di seluruh Indonesia program pemberian vaksin tersebut belum mencapai target nasional.
Samsiran mengatakan pihaknya mengikuti instruksi nasional tersebut yakni dengan memperpanjang masa imunisasi hingga akhir Oktober.
“Ke depan kita tetapkan target sasaran realistis 95 persen,” katanya.
Samsiran juga mengakui bahwa kendala di daerah terdapat pada penentuan fatwa MUI, yang membuat kalangan masyarakat enggan untuk divaksin.
Ke depan Kata Samsiran pihaknya pun sudah melakukan tahap antisipasi. “Kita sudah ada pertemuan dengan MUI Provinsi untuk sosialisasi bersama,” katanya.
Samsiran tetap kembali optimis melanjutkan program kesehatan pemerintah yang telah berjalan baik selama ini. Apalagi Provinsi Jambi secara nasional lebih baik realisasinya dan masuk 10 besar dari 28 provinsi.
“Ke depan kita tetap ke sasar sekolah dan puskesmas,” katanya menambahkan.ant