Muarasabak,AP – Setelah dibuka pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) seluruh Indonesia sejak tanggal 26 September 2018 lalu, saat ini untuk di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) baru 63 pelamar yang mendaftar. Masih minimnya pelamar yang mendaftar, disebabkan server portal SSCN terlalu banyak yang akses, sehingga banyak para pelamar kesulitan untuk masuk atau login.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Tanjabtim, Hadi Firdaus melalui Kabid Mutasi dan Promosi, Angga mengatakan, mungkin masih sedikitnya yang mendaftar karena servernya yang sulit untuk diakses. “Ya, kita juga tahu semenjak dibukanya CPNS oleh Pemerintah Pusat, banyak masyarakat yang tidak mau ketinggalan untuk mendaftar. Makanya sekarang server seperti gangguan, karena banyak yang akses,” kata Angga, saat ditemui diruang kerjanya, Senin (01/10) kemarin.
Dijelaskannya, dari 63 orang pelamar, yang paling banyak mendaftar formasi perawat dan guru. Kemudian untuk teknis masih 2 atau 3 orang yang mendaftar, sementara K2 dan disabilitas belum ada yang mendaftar. “Saat ini masih banyak peluang untuk di Kabupaten Tanjabtim. Untuk verifikasi berkas pelamar kita menunggu informasi dari BKN,” jelasnya.
Sulitnya server portal SSCN juga diakui salah satu pelamar Ajeng Rauf. Dikatakannya, pada tahap pertama saat login mudah untuk diakses, karena hanya memasukan Nomor Induk Kartu (NIK) KTP dan KK. Namun pada tahap kedua untuk Kartu Informasi Akun, dia sangat sulit mendapatkannya. “Memang di tahap kedua itu yang sulit saat login. Padahal saya sudah begadang nungguin loginnya, tapi tetap juga tidak bisa,” keluhnya.
Hal yang sama juga diakui Andi Anuar, yang juga salah satu pelamar CPNS. Namun karena kesabarannya, Andi Anuar bisa mendapatkan Kartu Informasi Akun tersebut. “Memang sulit login di tahap dua itu. Tapi Alhamdulillah saya sudah dapat kartunya. Sementara untuk tahap ketiga menginput berkas belum saya coba, takutnya juga tidak bisa di akses,” sebutnya.
Untuk diketahui, kuota formasi CPNS Kabupaten Tanjabtim kebagian sebanyak 106 kuota, yang terdiri dari 22 tenaga kesehatan, 51 tenaga guru, 18 tenaga teknis dan 15 honorer K2. (fni)