Kualatungkal, AP—Anggota Komisi III DPRD Tanjabbar Syaifuddin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tanjabbar masih ada harapan jika menambah anggaran air bersih hingga berakhirnya masa jabatan Bupati Tanjabbar Safrial MS dan Wakil Bupati Tanjabbar Amir Sakib 2021 mendatang.
Pasalnya, dalam RPJMD Kabupaten Tanjabbar, beberapa bulan setelah dilantiknya Bupati Tanjabbar, telah tercantum anggaran Rp 250 miliar untuk menuntaskan air bersih di Tanjabbar.
“Dalam RPJMD ada penambahan Rp 250 miliar. Sementara yang sudah tersedot baru sekitar Rp 120 miliar, terhitung 2017 lalu. Jadi masih ada sisa dana Rp 130 miliar kalau ingin menambahnya. Itu sudah tercantum dalam RPJMD, gak ada yang bisa menolaknya,” kata Syaifuddin.
RPJM yang telah disahkan ini, kata H Udin, juga telah disepakati DPRD Tanjabbar. “Ya kalau pun nanti ada penambahan lagi, itu memang sudah tertuang dalam RPJM,” kata Syaifuddin.
Kepala Dinas PUPR Tanjabbar, Ir Andi Acmad Nuzul belum lama ini mengatakan, Dinas PUPR menilai anggaran tambahan revitalisasi air bersih yang dianggarkan tahun ini dirasa cukup untuk mengkonekkan instalasi air bersih dari Teluk Pengkah ke reservoir di Bram Itam.
“Kalau bisa seefisien mungkin. Tinggal tergantung kontraktornya, selesai apa tidak proyek revitalisasi air bersih tahun ini,” kata Andi Nuzul.
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Syafrun belum lama ini juga membenarkan, jika pembangunan sarana air bersih di Tanjabbar cukup tinggi, lantaran sumber baku air bersih yang akan dipakai menempuh jarak yang cukup jauh, hingga 80 kilometer (teluk pengkah – bram itam).
“Biaya pipa nya yang besar, dengan jarak tempuh yang jauh,” tandasnya belum lama ini.
Dari data yang diperoleh, sejak tahun 1978 pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung (belum pemekaran) telah menggelontorkan dana air bersih. Saat itu digelontorkan proyek air bersih (PAB) yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum. Saat itu, sumber air berasal dari Parit II, Desa Betara Kanan.
Oleh Pemerintah daerah, proyek ini dikelola dan akhirnya berubah nama menjadi PDAM Tirta Pengabuan.
Ditahun 2007, pemerintah Daerah Kabupaten Tanjab Barat mengadakan proyek air bersih dengan nama Intake. Proyek intake ini menelan dana puluhan miliar. Pada 2009, proyek multiyears digelontorkan, dengan anggaran mencapai Rp 300 miliar.
Di era Usman – Katamso, digelontorkan lagi proyek peningkatan air bersih di Bram Itam dilanjutkan dengan pemasangan pipa dalam kota (sebagian) dengan biaya mencapai lebih Rp 100 miliar.
Dua tahun terakhir (2017-2018), kembali digelontorkan lagi pembangunan sarana air bersih di Tebing Tinggi dan revitalisasi air bersih ke Bram Itam, dengan total hampir Rp 120 miliar, ditambah pemasangan pipa dalam kota (lanjutan) hampir Rp 10 miliar. Jika ditotalkan, anggaran air bersih yang tersedot untuk Kabupaten Tanjabbar lebih dari Rp 600 miliar. (it)